Islam Times - Hanya 70 "Haredi" dari 1.100 yang Mematuhi Perintah Wajib Militer!

IslamTimes - Media Zionis "Israel" mengonfirmasi bahwa hanya 70 Zionis "Israel" Haredi ultra-Ortodoks yang melapor ke kantor perekrutan di Al-Quds yang diduduki pada hari Rabu (21/8), meskipun lebih dari 1.000 perintah wajib militer dikeluarkan oleh apa yang disebut Mahkamah Agung Juni lalu karena kekurangan pasukan yang membahayakan.

Hal ini terjadi setelah Menteri Keamanan entitas tersebut, Yoav Gallant, menginstruksikan militer untuk mengeluarkan 3.000 perintah wajib militer kepada anggota komunitas "Haredi" dalam tiga gelombang terpisah.

Sejak saat itu, 1.100 pemberitahuan wajib militer telah dikirimkan, tetapi hanya 70 Haredim yang mematuhinya, demikian yang dicatat oleh media tersebut.

Ratusan orang Yahudi "Haredi" berdemonstrasi di dekat kantor perekrutan militer Zionis "Israel" di Al-Quds yang diduduki pada hari Rabu.

Polisi Zionis "Israel" menyatakan bahwa puluhan pengunjuk rasa terlibat dalam kerusuhan, memblokir jalan-jalan di dekatnya, dan berusaha melemparkan pagar taman umum ke arah petugas.

Menurut media Zionis "Israel", "Haredim", sambil menyebut polisi "Nazi dan kotor," berusaha menerobos penghalang polisi ke kantor perekrutan sambil memblokir Jalan "Jaffa".

Keputusan pengadilan, yang dicapai dengan suara bulat, mengikuti penilaian yang menunjukkan bahwa pendudukan Zionis "Israel" menghadapi kekurangan tenaga kerja yang parah karena perang 11 bulan yang sedang berlangsung di Gaza.

Selain itu, brigade-brigadenya dikerahkan di Tepi Barat yang diduduki di tengah meningkatnya Perlawanan Palestina, dan Palestina utara yang diduduki dalam persiapan untuk potensi eskalasi dengan Hizbullah, yang bergabung dengan Operasi Badai Al-Aqsa pada 8 Juni.

Selama beberapa dekade, pria ultra-Ortodoks yang berusia wajib militer telah menghindari wajib militer Zionis "Israel" dengan mendaftar di "yeshivas" untuk belajar Taurat dan memperoleh penangguhan dinas satu tahun berulang kali hingga mencapai usia pengecualian.[IT/r]