Islam Times - Kebakaran Terjadi di PLTN Zaporozhye: Moskow Menuduh Kiev Bertanggung Jawab

IslamTimes - PLTN Zaporozhye [ZNPP], fasilitas nuklir terbesar di Eropa, terbakar setelah ditembaki oleh pasukan Ukraina, gubernur wilayah Zaporozhye Rusia, Evgeny Balitsky, mengumumkan pada hari Minggu (10/8). Kebakaran tersebut telah terkendali, pejabat tersebut menambahkan.

Kebakaran, yang memengaruhi sistem pendingin PLTN, terjadi setelah serangan Ukraina di kota Energodar di dekatnya pada hari Minggu, kata Balitsky dalam sebuah pernyataan. Enam reaktor PLTN tersebut ditempatkan dalam kondisi "penutupan dingin" sebagai tindakan pencegahan, gubernur menjelaskan, menambahkan bahwa "tidak ada ancaman ledakan uap atau konsekuensi lainnya."

"Petugas darurat bekerja di lokasi kebakaran, dan sumber api telah mulai disingkirkan," kata Balitsky.

Menurut gubernur, tingkat radiasi di sekitar PLTN tersebut normal dan "tidak ada ancaman" bagi orang-orang di dekatnya.

PLTN Zaporozhye direbut oleh pasukan Rusia pada tahun 2022, empat hari setelah operasi militer Moskow. Enam bulan kemudian, wilayah Zaporozhye memilih untuk bergabung dengan Federasi Rusia melalui referendum. Sepanjang tahun pertama konflik, pasukan Rusia menggagalkan upaya Ukraina yang berulang kali untuk menyerang stasiun tersebut – yang terletak di Sungai Dnieper – dengan kapal pendarat dan pesawat nirawak.

Pesawat nirawak kamikaze digunakan dalam serangan hari Minggu (11/8), kata direktur komunikasi fasilitas tersebut, Evgeniya Yashina, dalam sebuah pernyataan. Menurut Yashina, serangan tersebut menandai pertama kalinya pasukan Ukraina mampu merusak infrastruktur pabrik secara serius.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengutuk penembakan terhadap pabrik tersebut sebagai tindakan “teroris” dan meminta Badan Energi Atom Internasional [IAEA] untuk melakukan “setidaknya beberapa tiruan pekerjaan” guna memastikan keamanan pabrik.

“Para teroris di Kiev, di bawah kepemimpinan kolektif Barat, telah menghancurkan negara mereka, menghancurkan rakyat Ukraina, merusak energi global dan keamanan pangan, dan sekarang mereka telah memulai teror nuklir di benua itu,” katanya.

IAEA menempatkan misi pengamat di ZNPP dan telah mengutuk serangan berulang terhadap pabrik tersebut. Akan tetapi, badan PBB tersebut menolak untuk menyalahkan pihak mana pun atas serangan ini, dengan mengklaim bahwa mereka tidak memiliki “bukti yang tak terbantahkan” atas kesalahan Kiev.[IT/r]