Islam Times - Pernyataan Tripartit Qatar, Mesir, AS: Saatnya Telah Tiba untuk Gencatan Senjata dan Pembebasan Tahanan di Gaza

Pernyataan Tripartit Qatar, Mesir, AS: Saatnya Telah Tiba untuk Gencatan Senjata dan Pembebasan Tahanan di Gaza

IslamTimes - 7 jam yang lalu 9 Agustus 2024 Bendera Qatar, Mesir, dan AS Emir Qatar Tamim Bin Hamad al-Thani, Presiden Mesir Abdel Fattah Al-Sisi, dan Presiden AS Joe Biden mengeluarkan pernyataan bersama pada Jumat (9/8) pagi ini mengenai gencatan senjata di Jalur Gaza.

Pernyataan tripartit tersebut menegaskan bahwa “saatnya telah tiba untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata di Gaza dan untuk mengamankan pembebasan tahanan dan tawanan.” “Tidak boleh ada lagi waktu yang terbuang, dan tidak boleh ada alasan untuk penundaan lebih lanjut.
Sebagai mediator, kami siap, jika perlu, untuk mengusulkan resolusi akhir guna menyelesaikan masalah yang terkait dengan implementasi.”

Juru bicara kepresidenan Mesir, Ahmad Fahmy, menjelaskan bahwa kedua pihak telah diundang untuk melanjutkan diskusi mendesak pada hari Rabu, 14 Agustus, atau Kamis, 15 Agustus, di Doha atau Kairo “untuk mengatasi semua kesenjangan yang tersisa dan mulai menerapkan perjanjian tanpa penundaan lebih lanjut.”

“Para mediator siap untuk mengusulkan solusi akhir untuk mengatasi kesenjangan dan menyelesaikan masalah yang tersisa terkait implementasi dengan cara yang memenuhi harapan semua pihak,” Fahmy menambahkan.

Menurut pernyataan bersama tersebut, “waktunya telah tiba untuk segera mengakhiri penderitaan lama rakyat Gaza, serta bagi `para sandera dan keluarga mereka.` Sudah saatnya untuk mencapai gencatan senjata dan menyimpulkan kesepakatan mengenai pembebasan para sandera dan tahanan.” “Kami, bersama dengan tim kami, telah bekerja tanpa lelah selama beberapa bulan untuk mencapai kerangka kerja kesepakatan yang sekarang ada di atas meja, dengan hanya rincian implementasi yang tersisa.

Perjanjian ini didasarkan pada prinsip-prinsip yang diusulkan oleh Presiden Biden pada tanggal 31 Mei 2024 dan didukung oleh Resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa 2735,” simpul pernyataan itu.[IT/r]