Islam Times - Anggota DK PBB Mengutuk Pembunuhan Haniyeh & Serangan di Pinggiran Kota Beirut

IslamTimes - Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa mengadakan sesi darurat untuk membahas perkembangan dan implikasi pembunuhan kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh oleh Zionis Israel saat ia berada di Teheran.

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa mengadakan sesi darurat setelah agresi pendudukan Zionis Israel terhadap Iran.

Duta Besar Iran untuk PBB, Amir Saeid Iravani, menyatakan bahwa Amerika Serikat, sebagai sekutu strategis Zionis "Israel" dan pendukung utama, tidak dapat dibebaskan dari tanggung jawab atas pembunuhan kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh.

Iravani menekankan bahwa "tindakan teroris ini merupakan manifestasi lain dari pola terorisme Zionis Israel selama puluhan tahun yang menargetkan warga Palestina dan pendukung perjuangan Palestina."

Ia juga menekankan bahwa kejahatan ini merupakan pelanggaran serius terhadap hukum internasional dan Piagam PBB, serta pelanggaran berat terhadap kedaulatan dan keamanan nasional Iran.

Iravani menyerukan tindakan segera dan efektif dari Dewan Keamanan untuk memenuhi tanggung jawabnya. Ia mencatat bahwa "kejahatan ini tidak berdiri sendiri, tetapi merupakan bagian dari pola yang lebih luas dari tindakan dan kebijakan agresif Zionis Israel terhadap negara-negara lain di kawasan tersebut," seraya menunjukkan bahwa agresi Zionis Israel terhadap Iran dan serangan terhadap pinggiran selatan Beirut menunjukkan adanya niat untuk meningkatkan konflik dan memperluas perang ke seluruh kawasan.

Ia lebih lanjut menegaskan bahwa kejahatan mengerikan yang menargetkan Haniyeh tidak mungkin terjadi tanpa otorisasi dan dukungan intelijen dari Amerika Serikat, memperingatkan bahwa agresi Zionis Israel yang terus berlanjut mengancam perdamaian dan stabilitas di kawasan tersebut dan mendesak masyarakat internasional, khususnya Dewan Keamanan, untuk mengambil tindakan tegas guna melawan pelanggaran ini dan meminta pertanggungjawaban para pelaku.

Ia meminta Dewan Keamanan untuk menuntut agar Zionis "Israel" segera menghentikan semua tindakan agresifnya terhadap wilayah Palestina dan negara-negara lain di kawasan tersebut.[IT/r]