Islam Times - Presiden Iran: Konsekuensi ‘Berat’ Menanti Israel Jika Menyerang Lebanon

IslamTimes - Presiden Iran Masoud Pezeshkian memperingatkan rezim Zionis Israel akan menderita konsekuensi “berat” jika melakukan kesalahan besar dengan menyerang Lebanon.

Presiden baru Iran mengeluarkan peringatan tersebut dalam percakapan telepon hari Senin (29/7) dengan mitranya dari Prancis Emmanuel Macron.
Pezeshkian menyatakan keprihatinannya yang mendalam atas meningkatnya ketegangan di perbatasan selatan Lebanon dengan wilayah Zionis Israel yang diduduki. Ketegangan meningkat antara Israel dan gerakan perlawanan Lebanon Hizbullah menyusul dugaan serangan roket yang menewaskan 12 orang dan melukai 40 lainnya di kota Majdal Shams di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Zionis Israel pada hari Sabtu (20/7).

Sementara Zionis Israel menyalahkan Hizbullah atas serangan tersebut, Perlawanan Islam dengan tegas membantah semua tuduhan palsu dalam hal ini.
Sejak insiden tersebut, terjadi pertukaran tembakan terus-menerus di seberang perbatasan, tetapi tampaknya itu masih dalam batas-batas balas dendam rutin selama sepuluh bulan terakhir.

Sebelumnya pada hari Senin, rezim Zionis Israel melancarkan serangan baru terhadap Lebanon dengan dalih membalas Hizbullah.
Ketakutan masih ada di wilayah tersebut bahwa Zionis Israel mungkin menggunakan serangan hari Sabtu sebagai dalih untuk melancarkan serangan skala penuh terhadap Lebanon.

Sementara itu, kabinet keamanan Zionis Israel memberikan wewenang kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan menteri urusan militernya, Yoav Gallant, untuk menentukan sifat dan waktu respons militer setelah serangan roket di Dataran Tinggi Golan.

Otorisasi tersebut dikonfirmasi dalam sebuah pernyataan dari kantor Perdana Menteri setelah pertemuan yang diadakan pada Minggu malam, di mana anggota kabinet membahas meningkatnya ketegangan di sepanjang perbatasan.

Di tempat lain dalam sambutannya, Pezeshkian menyatakan kesiapan Iran untuk meningkatkan hubungan dengan Prancis berdasarkan prinsip-prinsip kejujuran dan membangun kepercayaan. Macron, pada bagiannya, menyatakan harapan bahwa Iran akan meningkatkan hubungannya dengan Prancis dan negara-negara Eropa lainnya selama masa jabatan Pezeshkian.[IT/r]