Rusia - China:
Rusia dan China Melakukan Operasi Patroli Gabungan dengan Pesawat Pembom di Lepas Pantai AS
26 Jul 2024 19:47
IslamTimes - Dua pesawat pembom Tu-95 Rusia dan dua pesawat Xian H-6 China terbang di atas perairan Laut Chukchi dan Laut Bering, dengan jet tempur Rusia yang memandu mereka, kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis (25/7).
Pesawat militer Rusia dan China telah melakukan penerbangan gabungan untuk pertama kalinya di wilayah udara internasional dekat Alaska.
Menurut Komando Pertahanan Dirgantara Amerika Utara (NORAD), operasi militer gabungan antara AS dan Kanada yang mempertahankan wilayah udara benua itu, pesawat Rusia dan China tidak memasuki wilayah udara Amerika atau Kanada.
“Selama patroli, pesawat kedua negara itu benar-benar mematuhi ketentuan hukum internasional. Tidak ada pelanggaran wilayah udara negara asing,” Kementerian Pertahanan Rusia mengonfirmasi di Telegram.
“Patroli itu dilakukan sebagai bagian dari pelaksanaan rencana kerja sama militer 2024 dan tidak ditujukan terhadap negara ketiga,” tambahnya.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Tiongkok, Zhang Xiaogang mengatakan bahwa patroli tersebut merupakan patroli kedelapan yang diselenggarakan oleh kedua militer sejak 2019, yang ditujukan untuk "menguji lebih lanjut dan meningkatkan tingkat kerja sama antara kedua angkatan udara, serta memperdalam rasa saling percaya strategis dan kerja sama praktis antara kedua negara."
"Tindakan ini tidak ditujukan kepada pihak ketiga, tindakan ini sejalan dengan hukum internasional dan praktik internasional yang relevan dan tidak ada hubungannya dengan situasi internasional dan regional saat ini," kata Zhang.
Pesawat pengebom tersebut terbang di wilayah yang dikenal sebagai Zona Identifikasi Pertahanan Udara Alaska, atau ADIZ.
Penerbangan selama lima jam tersebut menarik perhatian Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin, yang menyatakan kekhawatirannya atas meningkatnya kerja sama militer Beijing dengan Moskow.
"Ini adalah hubungan yang selama ini kami khawatirkan — terutama karena kami khawatir China memberikan dukungan kepada perang Rusia yang ilegal dan tidak perlu di Ukraina," kata Austin kepada wartawan.
Meskipun NORAD mengatakan bahwa pesawat pengebom itu tetap berada di wilayah udara internasional dan "tidak dianggap sebagai ancaman", NORAD mencegat pesawat itu dengan jet tempur F-16 dan F-35 AS, serta jet tempur CF-18 Kanada.
Moskow dan Beijing baru-baru ini mengakhiri patroli angkatan laut gabungan keempat mereka di Samudra Pasifik utara dan barat awal bulan ini.[IT/r]
Story Code: 1150138