Zionis Israel vs Palestina:
Tel Aviv 'Tidak Lagi Menjadi Zona Aman', Yaman Setelah Meluncurkan Drone yang Dapat Menghindari Radar
19 Jul 2024 22:15
IslamTimes - Juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman telah memperingatkan Zionis Israel terhadap tindakan agresi lebih lanjut terhadap warga Palestina di Jalur Gaza, dengan mengatakan bahwa kota pesisir Tel Aviv di wilayah yang diduduki Zionis Israel pada tahun 1948 bukan lagi tempat yang aman karena berada dalam jangkauan senjata Yaman. .
“Tentara Yaman dengan ini menyatakan bahwa Yafa [nama kota pelabuhan kuno Palestina di mana Tel Aviv didirikan] tidak lagi menjadi zona aman, dan akan terus menjadi target utama dalam jangkauan senjata kami. Kami akan fokus menyasar lokasi dan fasilitas jauh di dalam wilayah pendudukan,” kata Brigadir Jenderal Yahya Saree dalam pidato yang disiarkan langsung dari ibu kota Yaman, Sana’a, pada Jumat (19/7) pagi.
Pernyataan itu muncul ketika sebuah pesawat tak berawak menghantam sebuah area dekat fasilitas konsulat AS di Tel Aviv pada Jumat pagi, menewaskan satu orang dan melukai 10 lainnya ketika pertahanan udara Israel gagal mencegat pesawat tak berawak tersebut.
Video menunjukkan momen serangan drone Yaman langsung menghantam sebuah gedung di Tel Aviv. pic.twitter.com/7L9nXPOGCC
— Sorotan Palestina (@PalHighlight) 19 Juli 2024
Saree menyoroti bahwa unit pertahanan udara Yaman untuk pertama kalinya menggunakan pesawat nirawak (UAV) yang canggih dan dapat menghindari radar, yang dijuluki “Yafa,” untuk menyerang Tel Aviv.
Saree menggambarkan operasi tersebut berhasil, dan mencatat bahwa operasi tersebut telah mencapai tujuan yang diinginkan.
Pejabat tinggi militer Yaman menambahkan bahwa serangan pesawat nirawak itu dilakukan untuk mendukung warga Palestina yang tertindas di Gaza dan pejuang perlawanan mereka yang gagah berani, dan sebagai pembalasan atas pembantaian yang dilakukan militer Zionis Israel terhadap penduduk sipil di wilayah yang terkepung.
Saree menggarisbawahi bahwa Angkatan Bersenjata Yaman memiliki “sekumpulan sasaran Zionis Israel”, termasuk bangunan militer dan keamanan yang sensitif, dan mereka akan terus menyerang bangunan tersebut sebagai tanggapan terhadap kekejaman militer Zionis Israel dan kejahatan sehari-hari di Gaza.
“Operasi Angkatan Bersenjata Yaman akan terus berlanjut untuk mendukung pejuang perlawanan heroik di Gaza, yang membela tanah Arab dan Muslim kami. Operasi kami tidak akan berhenti sampai agresi yang sedang berlangsung terhadap Gaza berhenti dan blokade ketat terhadap warga Palestina dicabut,” ujarnya.
Rakyat Yaman telah menyatakan dukungan terbuka mereka terhadap perjuangan Palestina melawan pendudukan Zionis Israel sejak rezim tersebut melancarkan perang dahsyat di Gaza pada 7 Oktober.
Angkatan Bersenjata Yaman mengatakan bahwa mereka tidak akan menghentikan serangan mereka sampai serangan darat dan udara Zionis Israel di Gaza, yang telah menewaskan sedikitnya 38.848 orang dan melukai 89.459 orang lainnya, berakhir.
Pemimpin gerakan perlawanan Ansarullah, Abdul-Malik al-Houthi, mengatakan bahwa “merupakan suatu kehormatan dan berkah besar untuk menghadapi Amerika secara langsung.”
Serangan tersebut telah memaksa beberapa perusahaan pelayaran dan minyak terbesar di dunia untuk menangguhkan transit melalui salah satu rute perdagangan maritim terpenting di dunia.
Kapal tanker malah menambah ribuan mil rute pelayaran internasional dengan berlayar mengelilingi benua Afrika dibandingkan melalui Terusan Suez.[IT/r]
Story Code: 1148589