Islam Times - Helikopter Penyelamat Israel Mengevakuasi Korban dari Kamp Rafah

IslamTimes - Pejuang Perlawanan Palestina melawan pasukan pendudukan Zionis Israel di kamp pengungsi Yabna di Rafah, menyebabkan banyak korban jiwa.

Pejuang Brigade Al-Quds melawan pasukan pendudukan Zionis Israel dalam konfrontasi sengit pada hari Senin (15/7), di kamp pengungsi Yabna, di kota paling selatan Jalur Gaza, Rafah.

Brigade tersebut mengumumkan bahwa para pejuangnya melawan pasukan pendudukan, menggunakan senapan serbu dan peluru anti-tank di tengah kamp Yabna.

Dikatakan juga bahwa para pejuangnya menembakkan granat berpeluncur roket (RPG) termobarik ke sebuah gedung yang telah diambil alih oleh pasukan pendudukan Zionis Israel. Peluru tersebut menewaskan dan melukai anggota pasukan Zionis Israel yang menjadi sasaran di Yabna.

Unit mortir Brigade Al-Quds juga menembaki pasukan pendudukan di Yabna, dengan peluru 60 mm, membunuh dan melukai tentara pendudukan yang menyerang kamp tersebut. Helikopter penyelamat Israel terlihat mendarat di daerah tersebut untuk mengevakuasi korban Zionis Israel.

Brigade juga menembaki pasukan pendudukan di sepanjang Poros Netzarim, sebuah rute strategis yang ditempati oleh pasukan Zionis Israel yang memisahkan Jalur Gaza utara dari wilayah lain yang terkepung.

Sirene peringatan juga terdengar di Kibbutz Kerem Shalom, di sebelah timur Rafah, namun, belum ada pengumuman yang dibuat oleh faksi Perlawanan Palestina pada saat ini mengenai serangan tersebut.

Pejuang Al-Qassam meledakkan bom Israel yang belum meledak di Tal al-Hawa
Lebih jauh ke utara, di lingkungan Tal al-Hawa di barat daya Kota Gaza, pejuang Brigade al-Qassam yang telah kembali dari garis depan, melaporkan adanya penyergapan yang menargetkan pasukan lapis baja dan infanteri Zionis Israel.

Pejuang perlawanan meledakkan bom Israel yang belum meledak ke arah pasukan Zionis Israel yang terdiri dari dua tank Merkava dan beberapa pasukan infanteri disertai pasukan lapis baja.

Perlawanan telah teguh mempertahankan Jalur Gaza selama lebih dari 280 hari, menyelesaikan beberapa kampanye pertahanan melawan pasukan pendudukan Israel di berbagai kota besar, kecil, dan lingkungan di seluruh Jalur Gaza.[IT/r]