Gejolak Zionis Israel:
Keluarga Para Tawanan Mengecam Netanyahu atas Rencana Menggagalkan Perundingan
15 Jul 2024 02:08
IslamTimes - Haaretz melaporkan pada hari Sabtu (13/7) bahwa keluarga tawanan Zionis Israel berbaris menuju al-Quds bersama ribuan orang untuk memprotes rencana Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk menggagalkan potensi gencatan senjata dan kesepakatan pertukaran.
Seorang ibu dari seorang tawanan menuduh Netanyahu menyabotase perjanjian tersebut dengan mengajukan tuntutan dan amandemen baru.
Pawai tersebut, yang dimulai di Tel Aviv, telah memasuki hari keempat, dengan para pengunjuk rasa bertujuan untuk mencapai al-Quds pada malam hari dan mengadakan unjuk rasa di luar kantor Netanyahu, lapor surat kabar tersebut.
Haaretz mengutip Einav Zangauker, ibu seorang tawanan, yang menuduh Netanyahu menyabotase perjanjian tersebut dengan mengajukan tuntutan dan amandemen baru.
Zangauker mendesak agar "semua pertimbangan pribadi dan politik dikesampingkan dan para sandera akan kembali ke rumah" dan menyerukan seluruh warga Israel untuk mendukung aksi tersebut.
Sejak awal perang, pihak Zionis Israel keras kepala dalam mencapai kesepakatan.
Banyak dari tawanan yang tewas dalam sembilan bulan terakhir ini adalah akibat pemboman tanpa pandang bulu yang dilakukan Zionis Israel di Gaza. Blokade Israel di Jalur Gaza semakin memperburuk masalah ini.
Pada tanggal 6 Juli, Reuters melaporkan bahwa Hamas menerima proposal AS untuk memulai pembicaraan mengenai pembebasan tawanan Zionis Israel, termasuk tentara dan laki-laki, 16 hari setelah tahap pertama perjanjian yang bertujuan untuk mengakhiri perang Gaza.
Namun, dua hari kemudian, sebuah pernyataan yang dikeluarkan dari kantor Netanyahu mengindikasikan bahwa perdana menteri tidak akan siap untuk mendukung gencatan senjata permanen sampai Perlawanan Palestina di Gaza benar-benar dilenyapkan.
Pada hari Jumat, wakil sekretaris jenderal PIJ Mohammad al-Hindi mengatakan kepada Al Mayadeen bahwa putaran terakhir perundingan tidak membuahkan hasil dan bahwa rezim Israel kurang peduli dengan pembebasan tawanan dibandingkan melanjutkan kelanjutan perangnya di Gaza.
Sebelumnya hari ini, perwakilan Hamas di Lebanon Ahmed Abdel Hadi mengatakan kepada Al Mayadeen bahwa Perlawanan tidak akan menyerah pada kondisi rezim.[IT/r]
Story Code: 1147702