Turki - AS & Zionis Israel:
AS Terlibat dalam Kejahatan Perang Israel
14 Jul 2024 01:48
IslamTimes - Gedung Putih mengabaikan serangan yang disengaja Zionis Israel terhadap infrastruktur sipil, kata Presiden Turki Recep Erdogan.
Presiden AS Joe Biden dan pemerintahannya terlibat dalam kejahatan perang Israel di Gaza, kata Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, sambil menyerukan sanksi terhadap Yerusalem Barat.
Dalam sebuah wawancara dengan Newsweek pada hari Kamis (10/7) saat KTT tahunan NATO di Washington, pemimpin Turki tersebut mengatakan bahwa serangan “yang disengaja” Zionis Israel terhadap infrastruktur sipil di Gaza merupakan kejahatan perang, sesuatu yang dibantah keras oleh Zionis Israel.
“Pembunuhan brutal terhadap orang-orang yang tidak bersalah di rumah sakit tempat mereka berobat, di ambulans, di pasar, di pusat-pusat distribusi bantuan kemanusiaan, dan di daerah yang dianggap aman adalah pelanggaran hak asasi manusia yang paling berat,” kata Erdogan.
Namun, menurut presiden Turki tersebut, pemerintahan Biden “mengabaikan pelanggaran-pelanggaran ini dan memberikan dukungan terbesar kepada Zionis Israel.”
“Mereka melakukannya dengan mengorbankan keterlibatan mereka dalam pelanggaran-pelanggaran ini,” tambah Erdogan.
Anggota NATO, Türki, telah berulang kali mengutuk serangan Israel di Gaza dan mengkritik pemerintah Barat karena terus mendukung Zionis Israel. Ankara menghentikan perdagangan dengan Yerusalem Barat segera setelah konflik dimulai pada Oktober lalu. Berbicara kepada Newsweek, Erdogan juga menegaskan kembali seruannya untuk memberikan sanksi kepada Zionis Israel.
“Pada saat ini, siapa yang akan menjatuhkan sanksi seperti apa terhadap Zionis Israel karena melanggar hukum internasional? Itu adalah pertanyaan sebenarnya dan tidak ada yang menjawabnya,” katanya.
Jumlah korban tewas akibat serangan delapan bulan Zionis Israel di Gaza telah melebihi 38.000 orang, menurut Kementerian Kesehatan di daerah kantong tersebut.
Erdogan juga menegaskan kembali pendiriannya mengenai konflik Rusia-Ukraina, dengan mengatakan bahwa para pemimpin Barat mengambil pendekatan yang berpotensi berbahaya terhadap kedua konflik tersebut dan dapat meningkat menjadi konfrontasi yang lebih besar.
“Sikap beberapa sekutu Barat kita terhadap Rusia hanya memperburuk keadaan,” bantahnya. “Hal ini mengakibatkan lebih banyak kerugian daripada manfaat bagi Ukraina.”
Menurut pemimpin Turki tersebut, solusi terhadap konflik Ukraina harus berupa “perdamaian abadi yang dicapai melalui dialog.”[IT/r]
Story Code: 1147566