Islam Times - Pajak Pendapat: Kebanyakan Warga Israel ingin Netanyahu Mengundurkan Diri Setelah Serangan 7 Oktober

Pajak Pendapat: Kebanyakan Warga Israel ingin Netanyahu Mengundurkan Diri Setelah Serangan 7 Oktober

IslamTimes - Hampir tiga perempat warga Zionis Israel menginginkan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengundurkan diri karena kegagalan pemerintahannya selama serangan Hamas pada 7 Oktober, menurut jajak pendapat yang diterbitkan oleh Channel 12 pada hari Jumat (11/7).

Lebih dari 70% responden mengatakan perdana menteri harus segera mundur atau ketika perang di Gaza selesai

Dari 72% responden yang mengatakan bahwa perdana menteri harus mundur, 44% percaya bahwa ia harus segera meninggalkan jabatannya, sementara 28% menyarankan ia harus mengundurkan diri setelah Pasukan Pertahanan Zionis Israel (IDF) menyelesaikan operasi militer mereka di Gaza.

Warga Zionis Israel telah berulang kali mengorganisir demonstrasi menentang Netanyahu sejak perang di Gaza meletus, dan banyak di antara mereka yang menyerukan gencatan senjata dan mendesak pemerintah untuk membawa kembali sisa sandera yang ditahan oleh Hamas.

Pada tanggal 7 Oktober tahun lalu, Hamas dan sekutu militan Palestina melakukan serangan mendadak terhadap pangkalan militer Zionis Israel, desa-desa dan komunitas pertanian. Di banyak tempat, IDF nampaknya lengah dan cepat kewalahan, karena warga sipil terpaksa membela diri atau melarikan diri.

Media Zionis Israel menggambarkan serangan itu sebagai “kegagalan intelijen yang menghancurkan,” dengan Channel 12 melaporkan bahwa tentara gagal menjaga sistem sinyal di perbatasan dengan Gaza dengan baik. The York Times melaporkan pada bulan November bahwa para pejabat intelijen dan militer Zionis Israel memperoleh rencana Hamas untuk serangan 7 Oktober lebih dari setahun sebelum serangan itu terjadi, namun mereka yakin rencana tersebut terlalu tidak realistis untuk dilaksanakan.

Pada hari Kamis (10/7), Menteri Pertahanan Yoav Gallant mendesak pemerintah untuk membentuk komisi negara yang akan menyelidiki kegagalan dalam menanggapi serangan tanggal 7 Oktober. Namun Netanyahu berpendapat bahwa penyelidikan semacam itu hanya dapat dilakukan setelah perang berakhir.[IT/r]