Zionis Israel vs Palestina:
WashPo: Kondisi Baru Netanyahu Dapat Menghambat Perundingan Gencatan Senjata
10 Jul 2024 02:28
IslamTimes - The Washington Post menerbitkan sebuah opini pada hari Senin (8/7) yang menyatakan bahwa persyaratan terbaru yang ditetapkan oleh kantor Netanyahu untuk potensi gencatan senjata di Gaza dapat menghambat negosiasi dan mencegah tercapainya kesepakatan sama sekali.
Dugaan AS bahwa upaya untuk memastikan kesepakatan gencatan senjata tercapai terus ditanggapi dengan sikap keras kepala Zionis Israel.
Menurut laporan tersebut, “Perdana Menteri Zionis Israel Benjamin Netanyahu menimbulkan ketidakpastian baru dalam perundingan,” dengan menegaskan bahwa Zionis “Israel” harus mempertahankan pilihan untuk melanjutkan agresinya terhadap Gaza sebagai bagian dari perjanjian yang diterima oleh para perunding.
Laporan tersebut mencatat bahwa pernyataannya "tampaknya meningkatkan standar" atas apa yang akan disetujui oleh Zionis "Israel" dalam sebuah kesepakatan dan semakin mengurangi harapan akan perdamaian dalam waktu dekat.
Pada hari Minggu, Netanyahu menetapkan bahwa “kesepakatan apa pun akan memungkinkan Zionis Israel untuk melanjutkan pertempuran sampai semua tujuan perang tercapai.” Sebuah pernyataan yang dikeluarkan dari kantornya menunjukkan bahwa perdana menteri tidak akan siap untuk sepenuhnya mendukung gencatan senjata permanen sampai Perlawanan Palestina di Gaza “sepenuhnya dihilangkan.”
Laporan tersebut menyebutkan kritik dari pihak oposisi, dimana pemimpin oposisi Yair Lapid menyebut pernyataan Netanyahu sebagai "pesan provokatif", serta dari keluarga tawanan yang berpendapat bahwa kondisinya merupakan hambatan serius bagi perundingan damai.
Pada saat itu, Axios melaporkan bahwa Direktur CIA Bill Burns dan Penasihat Timur Tengah Presiden Biden Brett McGurk mendarat di Kairo untuk melakukan pembicaraan penting dengan pejabat senior keamanan Israel dan Mesir.
Menurut Axios, McGurk tiba di Kairo bersama Burns untuk memulai pembicaraan trilateral dengan rekan-rekan Mesir dan Israel mengenai prospek perjanjian gencatan senjata di samping rencana untuk "mengamankan perbatasan Mesir-Gaza yang bergejolak."
Delegasi senior Zionis Israel, yang dipimpin oleh direktur Shin Bet, badan keamanan dalam negeri Zionis "Israel", juga mengambil bagian dalam diskusi tersebut.
Agendanya antara lain isu pembukaan kembali penyeberangan Rafah dan penguatan langkah keamanan di sepanjang perbatasan Mesir-Gaza.
Hasil dari manuver diplomatik ini dikatakan sangat penting bagi stabilitas kawasan. Namun, pihak Zionis Israel keras kepala dalam mencapai kesepakatan.[IT/r]
Story Code: 1146773