Islam Times - Potensi Terobosan dalam Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza: ‘Israel’ Mengkaji Respons Hamas terhadap Usulan Kesepakatan Penyanderaan

Potensi Terobosan dalam Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza: ‘Israel’ Mengkaji Respons Hamas terhadap Usulan Kesepakatan Penyanderaan

IslamTimes - Kemungkinan terobosan dalam kesepakatan gencatan senjata di Gaza muncul ketika mediator Qatar dan Mesir menyampaikan tanggapan terbaru Hamas terhadap usulan kesepakatan sandera dan gencatan senjata kepada tim negosiasi Zionis Israel. Jurnalis Zionis Israel Barak Ravid melaporkan pada hari Rabu (3/7) bahwa Zionis ‘Israel’ saat ini sedang mengkaji tanggapan tersebut dan diperkirakan akan segera memberikan jawabannya kepada para mediator.

Seorang pejabat senior Zionis Israel menggambarkan tanggapan Hamas sebagai tindakan konstruktif, yang menunjukkan bahwa negosiasi terperinci mengenai masalah-masalah yang tersisa berpotensi dilakukan. Namun, pejabat tersebut juga mencatat bahwa meskipun ada kemajuan penting, tantangan besar masih tetap ada dan negosiasi terperinci apa pun bisa jadi sulit dan memakan waktu lama, mungkin memerlukan waktu beberapa minggu untuk mencapai kesepakatan.

Tim perundingan Zionis Israel akan mengadakan diskusi dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Menteri Keamanan Yoav Gallant dalam beberapa hari mendatang untuk merumuskan kebijakan mengenai tanggapan Hamas. Kebijakan ini mungkin melibatkan perjalanan ke Qatar atau Mesir untuk diskusi lebih rinci.

Meskipun terdapat kemajuan, pejabat tersebut memperingatkan bahwa masih banyak jalan yang harus ditempuh sebelum kesepakatan akhir dapat dicapai. Pejabat tersebut menyoroti bahwa tanggapan Hamas mengatasi isu-isu utama yang menjadi inti perselisihan tersebut dan mungkin membuka jalan bagi negosiasi lebih lanjut.

Dalam perkembangan terkait, Qatar telah menyarankan potensi amandemen baru kepada Hamas mengenai usulan kesepakatan penyanderaan, sehingga menambah dinamika negosiasi yang terus berkembang. Sementara itu, pemerintahan Biden dilaporkan merevisi bahasa dalam perjanjian gencatan senjata untuk mengatasi perbedaan prioritas Zionis ‘Israel’ dan Hamas.[IT/r]