Islam Times - Pejabat: Penyergapan Rafah Tunjukkan Melemahkan Hamas Hanya Ilusi “Israel”

IslamTimes - Seorang pejabat tinggi Hamas mengatakan operasi baru-baru ini yang dilakukan oleh gerakan perlawanan Palestina melawan militer Zionis “Israel” di kota Rafah, selatan Jalur Gaza, membuktikan bahwa rezim tersebut mengalami delusi karena berpikir bahwa tindakan tersebut dapat melemahkan kelompok (Hamas) tersebut.

Sami Abu Zuhri, anggota biro politik Hamas, mengatakan pada hari Minggu (16/6) bahwa pejuang Hamas membunuh delapan tentara Zionis "Israel" di lingkungan Tal As-Sultan di Rafah. Operasi tersebut melibatkan penembakan granat berpeluncur roket [RPG] ke kendaraan militer Zionis "Israel", diikuti dengan penyergapan terhadap pasukan pendukung yang dikerahkan ke tempat kejadian.

Operasi tersebut “merupakan pesan kuat kepada Benjamin Netanyahu, perdana menteri entitas Zionis, bahwa melemahnya perlawanan hanyalah ilusi,” katanya kepada Al Jazeera Mubasher TV.

Operasi tersebut menandai salah satu hari paling mematikan bagi militer Zionis “Israel” di Gaza yang terkepung, di mana mereka melancarkan perang genosida terhadap warga Palestina.

Netanyahu menyatakan “duka mendalamnya” atas insiden tersebut, namun menegaskan bahwa “meskipun biayanya besar dan besar, kita harus tetap berpegang pada tujuan perang.”

Pejabat Hamas mengatakan bahwa Netanyahu telah gagal menghilangkan perlawanan di Gaza dan dia akan menghadapi kekalahan dalam semua upayanya untuk melakukannya.

“Perlawanan terus membela hak rakyat Palestina di Jalur Gaza dalam menghadapi genosida yang ditegaskan Netanyahu,” tambahnya.

Fakta di lapangan menunjukkan bahwa masyarakat Palestina di Gaza bisa tetap tangguh, tegas Abu Zuhri.

Entitas apartheid Zionis “Israel” melancarkan serangan brutalnya ke Gaza pada tanggal 7 Oktober setelah Hamas melancarkan Operasi Banjir Al-Aqsa yang mengejutkan terhadap entitas pendudukan sebagai pembalasan atas kekejaman yang semakin intensif terhadap rakyat Palestina.

Namun, lebih dari delapan bulan setelah serangan, rezim Tel Aviv gagal mencapai tujuannya untuk “menghancurkan Hamas” dan menemukan tawanan Zionis “Israel” di Gaza meskipun menyebabkan kematian sedikitnya 37.337 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan juga anak-anak. serta melukai 85.299 lainnya.[IT/r]