Islam Times - Jajak Pendapat: Rekor Jumlah Orang Amerika yang Tidak Menyukai Biden dan Trump

IslamTimes - Jumlah masyarakat Amerika yang memiliki pandangan negatif terhadap calon presiden AS dari Partai Republik dan Demokrat adalah yang tertinggi dalam setidaknya tiga dekade, menurut jajak pendapat yang diterbitkan oleh Pew Research Center pada hari Jumat (14/6).

Jumlah ‘pembenci ganda’ adalah yang tertinggi sejak tahun 1988, menurut survei yang dilakukan oleh Pew Research Center

Menurut Pew, 25% responden memiliki pandangan yang tidak menyenangkan terhadap Presiden Joe Biden dan saingan utamanya, calon terdepan dari Partai Republik Donald Trump; 36% responden mengatakan mereka memiliki pandangan yang baik terhadap Trump tetapi tidak terhadap Biden, sementara 34% mengatakan sebaliknya.

Jajak pendapat tersebut menunjukkan jumlah pemilih yang ‘pembenci ganda’ tertinggi sejak pemilu tahun 1988, dan hampir dua kali lipat dibandingkan tahun 2020 ketika Biden dan Trump pertama kali bertarung satu sama lain.

Selama pemilu tahun 2020, jumlah warga Amerika yang tidak menyukai Trump dan Biden adalah sekitar 13%, kata Pew.

“Meningkatnya keberpihakan negatif merupakan faktor utama di balik menurunnya dukungan terhadap kandidat dari partai besar,” kata lembaga jajak pendapat itu dalam siaran persnya. “Peringkat kesukaan terhadap kandidat menjadi jauh lebih negatif di kalangan anggota partai lawan dibandingkan beberapa dekade lalu.”

Jajak pendapat tersebut dilakukan pada 13-19 Mei, sebelum putusan berturut-turut dalam persidangan pidana tingkat tinggi terhadap Trump dan putra Joe Biden, Hunter Biden. Pada tanggal 30 Mei, juri di New York memutuskan Trump bersalah karena memalsukan catatan bisnis untuk mempengaruhi pemilu tahun 2016. Pada 11 Juni, juri Delaware memutuskan Hunter Biden bersalah karena melanggar undang-undang senjata federal ketika membeli pistol pada tahun 2018 karena menderita kecanduan kokain. Baik Trump maupun Biden yang lebih muda membantah melakukan kesalahan.

Kampanye pemilihan presiden tahun 2024 masih sangat kontroversial, dengan kedua kandidat utama saling menuduh satu sama lain menyebabkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki di Amerika dan mempertanyakan kelayakan satu sama lain untuk menjabat.[IT/r]