Menhan Jerman Menyerukan Kesiapan Perang
5 Jun 2024 22:08
Islam Times - Menteri Pertahanan Boris Pistorius pada hari Rabu mengatakan Jerman perlu memperkuat angkatan bersenjatanya, Bundeswehr, agar siap beroperasi sebelum akhir dekade ini.
Pistorius juga yakin bahwa beberapa bentuk dinas militer diperlukan setelah invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina menimbulkan kekhawatiran tentang keamanan masa depan Eropa.
"Kita harus siap berperang pada tahun 2029," kata menteri pertahanan tersebut dalam sesi tanya jawab di majelis rendah parlemen Jerman, Bundestag.
"Kita harus memberikan pencegahan untuk mencegahnya menjadi lebih buruk," katanya, seraya menambahkan bahwa keuangan, material, dan personel merupakan hal utama untuk mencapai tujuan tersebut.
Menurutnya, dalam keadaan darurat, Jerman membutuhkan pemuda dan pemudi yang kuat yang dapat membela negara.
Oleh karena itu, "bentuk baru dinas militer" diperlukan, yang "tidak dapat sepenuhnya bebas dari kewajiban."
Pistorius, anggota Partai Sosial Demokrat sayap kiri-tengah pimpinan Kanselir Olaf Scholz, telah menugaskan kementeriannya untuk mengeksplorasi model-model potensial untuk wajib militer.
Jerman menangguhkan wajib militer pada tahun 2011. Menurut survei oleh lembaga penelitian Forsa pada bulan Maret, sekitar setengah dari warga negara Jerman mendukung penerapannya kembali.
Komentar Pistorius muncul kala Kabinet Jerman menyetujui dokumen konsep baru pertahanan militer dan sipil Jerman, yang menetapkan tanggung jawab Bundeswehr, organisasi bantuan, dan otoritas pertahanan sipil jika terjadi bencana dan perang.
Pedoman baru tersebut menggantikan dokumen pendahulu dari tahun 1989 dan kini membahas ancaman siber dan perang hibrida.
Sementara itu, dalam pidatonya pada hari Rabu, Kanselir Jerman Olaf Scholz berjanji bahwa pemerintahnya akan mendukung industri pertahanan dan mendesak kerja sama yang lebih erat antara produsen di Eropa.
"Hari ini, kita melihat lebih jelas dari sebelumnya betapa pentingnya memiliki industri pertahanan Eropa dan Jerman yang dapat terus memproduksi semua jenis senjata utama dan amunisi yang diperlukan," katanya dalam pembukaan Pameran Dirgantara Internasional di Berlin.
Kanselir mengatakan bahwa Jerman telah "memberikan terlalu banyak kelonggaran kepada industri di masa lalu," tetapi sekarang ini sudah berakhir.
"Serangan Rusia terhadap Ukraina yang melanggar hukum internasional telah menghadirkan realitas kebijakan keamanan baru bagi seluruh Jerman," katanya.
Pada acara tersebut, Scholz juga mengumumkan bahwa Jerman akan membeli 20 jet Eurofighter dari Airbus untuk membantu memperkuat pertahanannya.
Awal minggu ini, Kementerian Pertahanan Jerman mengumumkan akan membeli dua fregat tambahan sebagai tambahan dari empat fregat yang sudah dipesan sebagai bagian inti dari "Zeitenwende" (perubahan besar) Berlin dalam kebijakan pertahanan.
Sebagai bagian dari responsnya terhadap invasi Rusia ke Ukraina, Jerman sudah menempatkan pasukan di Lithuania di sisi timur NATO hingga brigade permanen didirikan di sana pada tahun 2027.[IT/AR]
Story Code: 1139869