Islam Times - AS Memberikan Sanksi kepada Pembuat Drone Iran

IslamTimes - Washington menuduh Tehran memasok UAV ke Moskow dan kelompok militan di Timur Tengah

Departemen Luar Negeri AS telah mengumumkan sanksi terhadap empat organisasi Iran dan satu individu yang diyakini terlibat dalam pengembangan dan produksi drone, yang menurut Washington dipasok ke Rusia dan kelompok militan di Timur Tengah.

Dalam pernyataan pers yang dipublikasikan di situs departemen pada hari Senin (3/6), Washington mencatat bahwa tindakan tersebut diberlakukan bersamaan dengan sanksi Uni Eropa terhadap individu dan entitas yang terlibat dalam industri UAV Iran.

Sasaran terbaru sanksi AS mencakup empat entitas yang terkait dengan Perusahaan Rayan Roshd Afzar, serta seorang eksekutif Iran di Organisasi Industri Penerbangan Iran – anak perusahaan Kementerian Pertahanan dan Logistik Angkatan Bersenjata Iran, yang mengawasi produsen UAV termasuk Iran Aircraft. Perusahaan Industri Manufaktur dan Qods Aviation Industries.

Langkah Washington ini menyusul sanksi yang diberlakukan UE terhadap sejumlah individu dan organisasi Iran dan Korea Utara pada Jumat lalu. Brussels menuduh enam individu dan tiga entitas dari DPRK memberikan bantuan kepada Rusia, serta menghasilkan dana untuk program nuklir dan rudal balistik ilegal yang melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB.

Uni Eropa juga memberlakukan pembatasan terhadap Menteri Pertahanan Iran Mohammad Reza Ashtiani, serta sembilan individu dan badan hukum lainnya, dengan menuduh mereka memasok drone buatan Iran ke Rusia yang kemudian diduga digunakan untuk menyerang sasaran di Ukraina.

Sementara itu, Iran telah berulang kali membantah tuduhan bekerja sama dengan Rusia di bidang militer, dan menegaskan bahwa negaranya bukan pihak dalam konflik Ukraina.

Negara-negara Barat juga melontarkan tuduhan serupa dan menjatuhkan sanksi terhadap China, dengan mengklaim bahwa China memberikan “bantuan mematikan” kepada Rusia. Beijing juga membantah klaim “tidak berdasar” tersebut dan menekankan bahwa mereka bukanlah “pencipta” atau pihak dalam krisis Ukraina.

Moskow juga membantah menggunakan drone Iran atau persenjataan asing lainnya. Kremlin telah berulang kali menegaskan bahwa semua senjata yang digunakan militer Rusia selama konflik Ukraina adalah produksi dalam negeri.[IT/r]