Bahrain - Iran:
Wakil Ketua Parlemen Bahrain: Hubungan dengan Iran Akan Segera Pulih
27 May 2024 00:52
IslamTimes - Wakil ketua pertama Dewan Perwakilan Bahrain mengatakan kerajaan Teluk Persia bermaksud segera mengambil tindakan untuk menghidupkan kembali hubungan diplomatik dengan negara tetangga Iran setelah lebih dari delapan tahun.
“Dimulainya kembali hubungan politik dan komersial antara kedua negara sangat penting, karena Iran adalah negara tetangga dan Bahrain mendukung hubungan yang stabil dengan semua negara di kawasan,” kata Abdulnabi Salman pada hari Sabtu (25/5).
Dia menambahkan, keinginan untuk melanjutkan kembali hubungan antara Manama dan Teheran telah mendapat tanggapan positif dari pemerintah Bahrain dan Dewan Perwakilan Rakyat, bahkan badan legislatif telah mengeluarkan pernyataan positif mengenai hal ini.
“Dibandingkan dengan negara-negara lain di sepanjang Teluk [Persia], kami adalah negara yang paling dekat dengan Iran. Ekspatriat Iran tinggal di Bahrain, dan kami juga menyaksikan kehadiran warga Bahrain di Iran. Pertukaran perdagangan antara kedua negara telah berlangsung selama beberapa dekade,” kata Salman.
Legislator senior Bahrain menggarisbawahi bahwa Manama berharap untuk melanjutkan hubungan politik yang stabil dan kuat dengan Teheran, dan menekankan, “Hal ini akan terjadi dalam waktu dekat dan akan didasarkan pada penghormatan terhadap hubungan bertetangga yang baik.”
Dia melanjutkan bahwa Rusia, yang tertarik dengan stabilitas kawasan Asia Barat, telah melakukan mediasi antara Bahrain dan Iran untuk menghidupkan kembali hubungan diplomatik.
“Kedua negara mungkin mempunyai perbedaan politik; namun perbedaan seperti itu tidak akan bertahan selamanya. Saat ini, mereka harus memanfaatkan peran sentral dalam mendorong stabilitas regional,” kata Salman.
Bahrain mengikuti keputusan Arab Saudi dengan memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran pada 4 Januari 2016, setelah pengunjuk rasa Iran, yang marah dengan eksekusi ulama Syiah terkemuka Sheikh Nimr Baqir al-Nimr oleh pemerintah Saudi, menyerbu misi diplomatiknya di Iran.
Pada bulan Maret 2023, Iran dan Arab Saudi mencapai kesepakatan di ibu kota China, Beijing, untuk memulihkan hubungan diplomatik mereka dan membuka kembali kedutaan dan misi.
Dalam pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow pada tanggal 23 Mei, Raja Bahrain Hamad bin Isa Al Khalifah mengatakan Manama berharap dapat meningkatkan hubungannya dengan Iran.
Raja Hamad menambahkan bahwa tidak ada alasan untuk menunda pemulihan hubungan diplomatik antara Bahrain dan Iran, menurut Kantor Berita resmi Bahrain (BNA).
Rabu (22/5) lalu, Menteri Luar Negeri Bahrain Abdullatif al-Zayani mengunjungi Tehran untuk menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Presiden Iran Ebrahim Raeisi, yang kehilangan nyawanya bersama tujuh orang lainnya dalam kecelakaan helikopter di barat laut Iran pada 19 Mei.[IT/r]
Story Code: 1137754