Politik Iran:
Profil: Mohammad Mokhber, yang Akan Menjabat sebagai Presiden Sementara Iran
20 May 2024 15:50
IslamTimes - Menyusul kematian tragis Presiden Iran Ebrahim Raisi dan rombongan dalam kecelakaan helikopter di barat laut Iran, wakil presiden pertama telah mengambil alih jabatan presiden sementara.
Konstitusi Iran menyatakan bahwa wakil presiden pertama mengambil alih jabatan sementara jika presiden petahana meninggal atau sakit parah untuk jangka waktu 50 hari.
Mohammad Mokhber, yang menjabat sebagai wakil pertama Presiden Raeisi sejak 2021, telah mengambil alih jabatan penjabat presiden selama 50 hari, sesuai dengan persyaratan konstitusi.
Meraih gelar PhD di bidang hukum internasional, Mokhber lahir di kota Dezful di provinsi selatan Khuzestan pada tahun 1955. Ia naik pangkat dan mengambil peran sosial dan politik yang penting.
Mokhber, seorang manajer eksekutif yang sangat berpengalaman yang dipilih oleh Raeisi sebagai wakil presiden pertamanya setelah pemilihan presiden bersejarah pada tahun 2021, telah mengesankan semua orang dengan karyanya.
Raeisi memenangkan mandat tersebut dengan kemenangan telak pada pemilu tahun 2021, mengungguli semua pesaing utamanya, beberapa di antaranya menarik lamaran mereka dan mendukung pencalonannya.
Karena pengalaman Mokhber selama bertahun-tahun dalam peran manajerial puncak, terutama sebagai presiden Eksekusi Perintah Imam Khomeini (EIKO), yang juga dikenal sebagai Setad, ia otomatis terpilih sebagai wakil eksekutif Raisi.
Mokhber menjabat sebagai ketua Setad selama hampir 14 tahun antara 2007 dan 2021. Selama periode yang panjang ini, hasratnya terhadap kesejahteraan sosial, kerja keras, dan komitmen terhadap perjuangan revolusioner menjadikannya sosok yang populer.
Karyanya di Setad antara lain pendirian Yayasan Barakat, Yayasan Ehsan, dan produksi vaksin COVID-19 Iran pertama, yang dikenal sebagai CONIRAN BAREKAT.
🔴 LANGSUNG: Presiden Ebrahim Raeisi, Menteri Luar Negeri Amir-Abdollahian kehilangan nyawa dalam kecelakaan helikopter di barat laut Iran
https://t.co/u05ekAgdVD
— Pers TV 🔻 (@PressTV) 20 Mei 2024
Sebelum Setad, dia menjabat sebagai ketua dewan di Sina Bank, serta gubernur provinsi Khuzestan di Iran selatan. Dalam kedua peran tersebut, dia unggul.
Karena pekerjaannya dengan Setad, ia dimasukkan dalam daftar sanksi oleh Uni Eropa pada Juli 2010 dan dikeluarkan dari daftar dua tahun kemudian.
Sejak tahun 2021, ia tanpa kenal lelah berupaya melaksanakan skema kesejahteraan sosial pemerintahan Raisi, bekerja sama dengan orang-orang seperti presiden sendiri.
Mokhber kemungkinan akan menjadi salah satu kandidat ketika pemilu baru digelar setelah 50 hari.[IT/r]
Story Code: 1136296