China - AS:
Beijing Memperingatkan Washington Agar Tidak Melewati ‘Garis Merah’
26 Apr 2024 23:45
IslamTimes - Amerika Serikat menantang kepentingan inti China dan menekan pembangunan negara tersebut, kata Menteri Luar Negeri China Wang Yi pada hari Jumat (25/4) dalam pembicaraan dengan timpalannya dari AS, Menteri Luar Negeri Antony Blinken.
Faktor-faktor negatif dalam hubungan AS-China semakin meningkat, kata menteri luar negeri negara tersebut kepada mitranya dari Amerika
“Kapal raksasa” hubungan China-AS telah stabil, “tetapi faktor-faktor negatif dalam hubungan masih meningkat dan berkembang,” kata Wang dalam pertemuan di Diaoyutai State Guesthouse di Beijing.
Blinken tiba di Beijing pada hari Kamis dari Shanghai, di mana ia mendesak pemerintah Tiongkok untuk memberikan lapangan bermain yang setara bagi perusahaan-perusahaan AS di negara tersebut.
Hubungan bilateral menghadapi “segala macam gangguan. Hak-hak pembangunan China yang sah telah ditekan secara tidak wajar dan kepentingan inti kami menghadapi tantangan,” tegas Wang.
Beijing dan Washington dapat terlibat dalam kerja sama atau konfrontasi, menteri luar negeri memperingatkan.
China tertarik pada hubungan yang “stabil, sehat, dan berkelanjutan” serta “kerja sama yang saling menguntungkan” dengan AS, ujarnya.
Namun, agar hal ini dapat berlanjut, Washington tidak boleh ikut campur dalam urusan dalam negeri Tiongkok atau melanggar ‘garis merah’ Beijing dalam hal kedaulatan, keamanan, dan pembangunan negara, tegasnya.
Menteri luar negeri tersebut rupanya merujuk pada ketegangan di sekitar Taiwan, yang dianggap Beijing sebagai provinsi China. Meskipun di atas kertas menyetujui kebijakan 'Satu China', AS tetap mempertahankan hubungan dengan pulau yang memiliki pemerintahan mandiri dan memasok senjata ke Taipei.
Blinken mengatakan kepada Wang bahwa “penilaian kami tidak dapat menggantikan diplomasi tatap muka” antara kedua negara. Pemerintahan Presiden AS Joe Biden ingin memastikan bahwa “kita sejelas mungkin mengenai bidang-bidang di mana kita memiliki perbedaan, setidaknya untuk menghindari kesalahpahaman, untuk menghindari salah perhitungan,” katanya.
Menjelang perjalanan Blinken, para pejabat Departemen Luar Negeri AS mengindikasikan bahwa dugaan dukungan Tiongkok terhadap Rusia di tengah konflik di Ukraina akan menjadi agenda utama dalam pertemuannya dengan para pejabat China. Beijing belum memasok senjata apa pun ke Moskow, namun para pejabat AS mengklaim bahwa sirkuit, suku cadang pesawat, dan peralatan mesin buatan China telah membantu Rusia meningkatkan kapasitas industri militernya.
The Wall Street Journal melaporkan awal pekan ini, dengan mengutip sumber-sumber informasi, bahwa pihak berwenang AS sedang mempersiapkan sanksi yang tidak hanya menargetkan perusahaan-perusahaan China, namun juga akan memutus beberapa bank negara tersebut dari sistem keuangan global.[IT/r]
Story Code: 1131332