Zionis Israel vs Palestina:
Israel Menjanjikan ‘Pukulan Menyakitkan’ kepada Hamas
22 Apr 2024 23:49
IslamTimes - Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengklaim bahwa semua proposal untuk mencapai kesepakatan penyanderaan baru telah ditolak oleh kelompok militan tersebut.
Perdana Menteri Zionis Israel Benjamin Netanyahu telah berjanji akan meningkatkan tekanan terhadap Hamas dan mengancam akan “menerapkan pukulan tambahan dan menyakitkan” dalam upaya untuk membebaskan sandera Zionis Israel yang tersisa di Gaza.
Sekitar 129 warga Zionis Israel diyakini masih disandera, menyusul serbuan militan Palestina ke negara Yahudi tersebut pada tanggal 7 Oktober, ketika lebih dari 1.100 orang, sebagian besar warga sipil, terbunuh dan lebih dari 200 orang disandera.
Gencatan senjata yang berumur pendek pada bulan November tahun lalu menghasilkan 105 sandera yang dibebaskan dan ditukar dengan 240 tahanan Palestina, namun negosiasi lebih lanjut terhenti karena tuntutan Hamas untuk gencatan senjata permanen dan penarikan penuh pasukan Israel, yang dianggap oleh Netanyahu sebagai “delusi.”
Dalam pesan video menjelang Paskah pada hari Minggu (21/4), Netanyahu mengatakan bahwa ketidakhadiran para sandera selama liburan “hanya akan memperkuat tekad kami untuk membawa mereka kembali,” dan menjelaskan bahwa semua proposal Israel untuk menjamin pembebasan para sandera telah “ditolak mentah-mentah” oleh Hamas.”
“Alih-alih mundur dari posisi ekstremnya, Hamas malah membangun perpecahan di dalam diri kita. Hal ini mendapat dorongan dari tekanan yang diarahkan pada pemerintah Zionis Israel. Akibatnya, mereka hanya memperketat persyaratan pembebasan sandera kami,” lanjut Netanyahu, mengacu pada protes anti-pemerintah yang menyerukan pemilu baru dan menuntut pihak berwenang berbuat lebih banyak untuk mencapai kesepakatan sandera baru.
“Dalam beberapa hari mendatang, kami akan meningkatkan tekanan militer dan diplomatik terhadap Hamas karena ini adalah satu-satunya cara untuk membebaskan sandera kami dan meraih kemenangan,” tambahnya.
Lebih dari 34.000 warga Palestina telah terbunuh sejak Pasukan Pertahanan Zionis Israel (IDF) melancarkan kampanye pengeboman yang diikuti dengan invasi darat ke Gaza, menurut angka terbaru yang diberikan oleh Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas.
Netanyahu berpendapat bahwa Zionis Israel tidak dapat mencapai tujuan “kemenangan total” tanpa melancarkan serangan ke kota Rafah di Gaza selatan, tempat sekitar 1,4 juta pengungsi Palestina mencari perlindungan sejak awal perang.
Potensi invasi ke kota padat penduduk ini telah menimbulkan kekhawatiran di komunitas internasional. Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken telah memperingatkan “konsekuensi buruk” jika Zionis Israel melanjutkan rencana tersebut.[IT/r]
Story Code: 1130407