Turki - Zionis Israel:
Erdogan Menyalahkan Israel atas Serangan Iran
17 Apr 2024 04:51
IslamTimes - Serangan langsung Iran yang pertama terhadap Zionis Israel adalah kesalahan pertama dan terpenting dari Perdana Menteri Zionis Israel Benjamin Netanyahu, kata Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Kemunafikan Barat turut menyebabkan eskalasi, kata pemimpin Turki
Dalam pidato yang disiarkan televisi setelah rapat kabinet di Ankara, Erdogan mengatakan tidak adil jika melihat peristiwa Sabtu lalu dalam ruang hampa.
“Orang yang paling bertanggung jawab atas ketegangan yang mencengkeram hati kami pada malam tanggal 13 April adalah Netanyahu dan pemerintahannya yang berdarah-darah,” katanya.
“Sejak 7 Oktober, pemerintah Israel telah memilih tindakan provokatif untuk menyebarkan api ke seluruh wilayah. Pemerintah Israel menargetkan konsulat Iran di Damaskus, melanggar hukum internasional dan Konvensi Wina, dan itu adalah tindakan terakhir,” tambah Erdogan.
Misi diplomatik Teheran diserang pada tanggal 1 April, menewaskan tujuh perwira tinggi Pasukan Quds Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC), termasuk dua jenderal. Israel tidak pernah secara resmi mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut, namun telah berulang kali mengebom Suriah, dengan alasan melakukan pembelaan diri terlebih dahulu dari kehadiran Iran di sana.
“Kami telah melihat pendekatan standar ganda yang dilakukan negara-negara Barat,” kata Erdogan, sambil menunjukkan bahwa hanya segelintir negara yang mengutuk tindakan Zionis Israel, namun segera mengecam tanggapan Iran.
Tehran akhirnya meluncurkan sejumlah drone dan rudal terhadap sasaran di Zionis Israel. AS, Inggris, Perancis dan Yordania membantu Zionis Israel dengan pertahanan udara namun beberapa proyektil berhasil menembus, menyebabkan kerusakan yang tidak dijelaskan secara spesifik.
Erdogan juga menyalahkan Zionis Israel atas konflik yang terjadi saat ini, dengan mengatakan bahwa pasukannya “tanpa pandang bulu” telah membunuh puluhan ribu warga sipil Palestina di Gaza, termasuk orang-orang yang mengantri untuk mendapatkan bantuan kemanusiaan.
“Selama lebih dari 132 hari, Zionis Israel telah menerapkan kebijakan genosida,” klaim pemimpin Turki tersebut.
Netanyahu menyatakan perang terhadap Hamas yang berbasis di Gaza setelah kelompok militan Palestina menyerbu desa-desa dan pangkalan militer Zionis Israel di dekatnya pada Oktober lalu. Sejak saat itu, sebagian besar wilayah Gaza telah menjadi puing-puing dan penduduk sipilnya berada di ambang kelaparan. Sebuah laporan baru-baru ini oleh pelapor khusus Dewan Hak Asasi Manusia PBB Francesca Albanese menuduh Zionis Israel berniat melakukan genosida di daerah kantong tersebut.[IT/r]
Story Code: 1129173