Turki - Zionis Israel:
Polisi Turki Menangkap Puluhan Orang dalam Unjuk Rasa Pro-Palestina di Istanbul
8 Apr 2024 01:45
IslamTimes - Polisi Turki telah menangkap puluhan pengunjuk rasa yang menuntut diakhirinya perdagangan antara Ankara dan Tel Aviv ketika rezim Zionis Israel terus melanjutkan perang genosida selama berbulan-bulan terhadap warga Palestina di Jalur Gaza yang terkepung.
Video yang beredar di media sosial menunjukkan polisi antihuru-hara Turki dengan kasar memaksa 43 demonstran pro-Palestina masuk ke mobil polisi di dekat distrik perbelanjaan terkenal di Jalan Istiklal di Istanbul pada hari Minggu (7/4).
Para pengunjuk rasa marah karena meskipun Presiden Recep Tayyip Erdogan mengecam keras agresi brutal Zionis Israel di Gaza, pemerintah Turki terus mengizinkan perusahaan negara mengekspor makanan, minyak, energi, dan baja ke wilayah pendudukan.
Sebuah video yang dirilis oleh aktivis Turki setelah protes menyatakan, "Lebih dari 30 teman kami disiksa dan ditahan oleh polisi. Rezim pendudukan Zionis Israel terus melakukan genosida di tanah Palestina."
Video para aktivis tersebut menambahkan, "Kami berkumpul untuk berbaris di depan direktorat perdagangan Istanbul untuk mengungkap perdagangan ini. Mereka yang mengatakan kami tidak dapat mencampuri perdagangan sektor swasta adalah kebohongan."
Menteri Dalam Negeri Turki Ali Yerlikaya mengonfirmasi penangkapan 43 pengunjuk rasa dalam pernyataan di akun media sosial X miliknya pada hari yang sama.
Laporan media bisnis mengatakan Turki mengekspor hampir $319 juta barang ke Israel pada bulan Januari, dan Basis Data Statistik Perdagangan Luar Negeri Institut Statistik Turki menekankan bahwa barang-barang tersebut termasuk logam mulia, bahan kimia, bagian reaktor nuklir, bubuk mesiu, bahan peledak, suku cadang pesawat terbang, serta senjata dan amunisi. .
Laporan tersebut juga menyebutkan tingkat ekspor Turki ke Zionis Israel meningkat menjadi 395,40 USD Juta di bulan Februari dari 318,77 USD Juta di bulan Januari.
Dalam pidatonya baru-baru ini pada upacara penghargaan ilmu pengetahuan di Ankara, Erdogan mengatakan tindakan Perdana Menteri Zionis Israel Benjamin Netanyahu di Jalur Gaza yang dilanda perang “tidak berbeda” dengan tindakan Adolf Hitler dari Nazi Jerman.
Presiden Turki menyamakan serangan mematikan Zionis Israel di wilayah Palestina yang terkepung dengan perlakuan Nazi terhadap orang-orang Yahudi pada masa pemerintahan Hitler.
Zionis Israel melancarkan serangan biadabnya terhadap Jalur Gaza, menargetkan rumah sakit, tempat tinggal, dan rumah ibadah setelah gerakan perlawanan Palestina melancarkan serangan mendadak, yang dijuluki Operasi Badai al-Aqsa, terhadap rezim perampas kekuasaan pada 7 Oktober.
Setidaknya 33.173 warga Palestina telah terbunuh, sebagian besar dari mereka adalah perempuan dan anak-anak. Sebanyak 75.815 orang lainnya juga mengalami luka-luka.
Tel Aviv juga memblokir pasokan air, makanan, dan listrik ke Gaza, sehingga membuat jalur pantai tersebut mengalami krisis kemanusiaan.[IT/r]
Story Code: 1127414