Gejolak Zionis Israel:
Laporan: 950% Lebih Banyak Warga Israel Mencari Bantuan Psikologis Sejak Dimulainya Perang Gaza
8 Apr 2024 00:37
IslamTimes - Asosiasi Kesehatan Mental Israel telah mengungkapkan peningkatan mengejutkan sebesar 950% dalam jumlah warga Zionis Israel yang mencari dukungan psikologis sejak dimulainya perang genosida rezim pendudukan di Jalur Gaza.
Temuan organisasi Zionis Israel menunjukkan adanya lonjakan permintaan informasi ke call center mereka, Middle East Monitor melaporkan, mengutip laporan Perusahaan Penyiaran Publik Israel pada hari Jumat (5/4).
Jumlah pertanyaan mencapai sekitar 172,000, dengan sekitar 33,000 permintaan per bulan, termasuk 44,000 pada bulan awal, kata laporan itu.
Situs web Walla Zionis Israel juga mengutip pernyataan organisasi tersebut bahwa jumlah pertanyaan harian telah melonjak menjadi 920 sejak dimulainya perang.
Organisasi ini juga telah merekrut lebih dari 150 sukarelawan untuk memberikan dukungan psikologis yang sangat dibutuhkan bagi mereka yang mencari bantuan.
Selain itu, dalam laporan lain dari hotline krisis kesehatan mental Eran, dilaporkan terjadi peningkatan tajam sebesar 950% dalam panggilan telepon yang melibatkan depresi, tekanan mental akut, dan kesepian.
Pada tanggal 7 Oktober saja, organisasi tersebut menangani lebih dari 3.500 panggilan masuk. Bandingkan dengan 500 panggilan pada hari rutin.
Jumlah anak-anak dan remaja di bawah usia 17 tahun yang menelepon juga meningkat sebesar 125% dibandingkan tahun lalu, dengan peningkatan signifikan yang terlihat pada minggu-minggu awal konflik.
Pada akhir Februari, Menteri Urusan Militer Zionis Israel, Yoav Gallant, menyoroti besarnya kerugian yang ditimbulkan perang terhadap militer rezim tersebut.
“Kami membayar harga yang sangat mahal bagi pasukan kami… Kerugian yang kami keluarkan dalam hal jumlah kematian dan cedera sangat tinggi,” katanya.
Statistik terbaru yang diungkapkan oleh departemen rehabilitasi kementerian menunjukkan bahwa lebih dari 11.000 tentara dan veteran Zionis Israel mengalami cedera psikologis (yaitu 1 dari 5 tentara yang terluka) dan sekitar 8.000 di antaranya mengalami gangguan stres pasca-trauma.
Pada hari Jumat, militer Zionis Israel mengakui bahwa 600 pasukannya telah tewas sejak dimulainya Operasi Badai Al-Aqsa.
Melaporkan korban jiwa, Daniel Hagari, juru bicara militer Zionis Israel, mengatakan 3.193 tentara juga terluka sejak saat itu, 268 di antaranya masih dalam perawatan dan 26 lainnya dalam kondisi kritis.
Sejak rezim Tel Aviv melancarkan perang pada 7 Oktober tahun lalu sebagai respons terhadap Operasi Badai Al-Aqsa, sekitar 33.200 warga Palestina, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak, serta melukai lebih dari 75.800 lainnya.[IT/r]
Story Code: 1127378