Islam Times - Khawatir Akan Respons Iran, “Israel” Memperkuat Susunan Pertahanan Udara, Memanggil Pasukan Cadangan

Khawatir Akan Respons Iran, “Israel” Memperkuat Susunan Pertahanan Udara, Memanggil Pasukan Cadangan

IslamTimes - Khawatir akan tanggapan Iran, tentara Zionis “Israel” mengatakan pada hari Rabu (3/4) bahwa mereka memperkuat susunan “pertahanan” udaranya dan telah memanggil pasukan cadangan.

Iran telah berjanji bahwa Zionis “Israel” tidak akan luput dari hukuman atas serangan hari Senin (1/4) terhadap gedung konsulat di sebelah kedutaan Iran di Damaskus.

Laporan berita Channel 12 yang mencerminkan spekulasi Zionis “Israel” mengenai kemungkinan pembalasan menunjukkan kemungkinan bahwa Iran dapat merespons dengan meluncurkan rudal secara langsung dari wilayahnya sendiri.

“Saya tidak akan terkejut jika Iran menembak langsung ke arah Zionis ‘Israel’,” kata mantan kepala Intelijen Militer Amos Yadlin kepada jaringan tersebut, menjelaskan bahwa serangan rudal pada bulan Januari yang dilakukan oleh Iran terhadap negara tetangga Pakistan menjadi preseden untuk tindakan tersebut.

Laporan media berbahasa Ibrani mengatakan keputusan untuk meningkatkan pertahanan udara dan memanggil pasukan dilakukan setelah adanya penilaian ancaman.

Menteri Perang Yoav Gallant mengatakan sebelumnya pada hari Rabu (3/4) bahwa Zionis “Israel” “meningkatkan kesiapan” dalam menghadapi ancaman dari seluruh Timur Tengah.

Berbicara pada latihan kesiapan di Haifa, Gallant mengatakan bahwa lembaga pertahanannya “memperluas operasi kami melawan Hizbullah, melawan badan-badan lain yang mengancam kami,” dan menegaskan kembali bahwa Zionis “Israel” menyerang musuh-musuhnya di seluruh Timur Tengah.

“Kita perlu bersiap dan siap menghadapi setiap skenario dan ancaman” terhadap musuh dekat dan musuh jauh,” kata Gallant.

Menyikapi operasi sehari-hari di perbatasan utara oleh Hizbullah yang didukung Iran di Lebanon, Gallant mengatakan bahwa salah satu masalah utama yang dihadapi Zionis “Israel” adalah bagaimana memungkinkan sekitar 80.000 pemukim yang terlantar kembali ke Zionis “Israel” utara.

“Kami lebih memilih… perjanjian yang akan menghilangkan ancaman tersebut, namun kami harus bersiap menghadapi kemungkinan penggunaan kekuatan di Lebanon yang juga dapat mempertimbangkan skenario yang kami gambarkan di sini, yaitu skenario perang, dan kita perlu bersiap menghadapi masalah ini dan memahami bahwa hal itu bisa terjadi,” kata Gallant.[IT/r]