Malaysia - Zionis Israel:
Tersangka Pembunuh Bayaran Israel Ditangkap di Malaysia
31 Mar 2024 03:56
IslamTimes - Polisi Malaysia telah menangkap seorang warga Zionis Israel bersenjata lengkap yang diyakini para penyelidik mungkin adalah pembunuh bayaran Mossad dan anggota jaringan mata-mata yang lebih besar. Tersangka baru-baru ini tiba di negara tersebut dengan paspor Perancis dan mengklaim bahwa dia datang untuk membunuh sesama warga Zionis Israel dalam perselisihan keluarga.
Orang yang bepergian dengan paspor Prancis itu ditemukan memiliki enam senjata api
Penangkapan tersebut disampaikan Irjen Polisi Razarudin Husain saat jumpa pers, Jumat (29/3). Tersangka berusia 36 tahun memasuki Malaysia pada 12 Maret dan menginap di sebuah hotel di ibu kota Kuala Lumpur pada saat penangkapannya.
“Saat diinterogasi, tersangka menunjukkan paspor lain yang dikeluarkan Zionis Israel. Keenam senjata itu ditemukan di dalam tas di kamar hotelnya,” kata Husain.
Tersangka dilaporkan mengatakan kepada polisi bahwa dia datang ke negara itu untuk mencari dan membunuh sesama warga negara Zionis Israel, dengan alasan “masalah keluarga” sebagai motifnya. Namun, Husain mencatat bahwa pria tersebut menolak untuk membocorkan informasi tentang pekerjaannya, dan mengatakan penyelidik tidak dapat mengesampingkan bahwa tersangka terkait dengan badan intelijen Zionis Israel, Mossad.
“Kami tidak sepenuhnya percaya dengan apa yang disampaikan tersangka ini kepada kami, mungkin dia punya agenda lain karena dia sudah berada di sini sejak 12 Maret. Kami menemukan senjata itu dibeli menggunakan cryptocurrency,” kata pejabat itu.
Polisi kini sedang menyelidiki bagaimana sebenarnya persenjataan tersebut, termasuk berbagai jenis pistol, telah diselundupkan ke negara tersebut. Polisi juga menyita sekitar 200 butir amunisi, sementara tiga di antaranya berisi senjata, kata pejabat itu.
Penyelidikan juga meyakini bahwa tersangka pembunuh bayaran kemungkinan besar mempunyai kaki tangan di negara tersebut dan mungkin merupakan anggota kelompok yang lebih besar. “Kami belum mengidentifikasi yang lainnya. Keaslian paspornya juga akan kami periksa ke Kedutaan Besar Prancis,” kata Irjen.[IT/r]
Story Code: 1125987