Yordania - Gejolak Palestina:
Warga Yordania Desak Pemerintah Membatalkan 'Perjanjian Damai' Dengan “Israel” Terkait Perang Gaza
28 Mar 2024 23:11
IslamTimes - Demonstran pro-Palestina berunjuk rasa di dekat kedutaan Zionis “Israel” di ibu kota Yordania, Amman, untuk hari keempat berturut-turut untuk mengutuk perang yang sedang berlangsung di Jalur Gaza yang terkepung.
Para pengunjuk rasa berkumpul di depan kedutaan Zionis “Israel” pada hari Rabu (27/3), menyerukan pemerintah Yordania untuk membatalkan “perjanjian damai” yang sangat tidak populer dengan entitas apartheid Zionis “Israel” dan mengakhiri semua perjanjian lainnya dengan entitas pendudukan, dengan pasukan keamanan Yordania mencoba membubarkan mereka.
Yordania menandatangani "perjanjian perdamaian" dengan entitas tersebut pada tahun 1994 di tengah upaya Amerika Serikat untuk mencari solusi "dua negara" terhadap konflik Palestina, sebuah inisiatif yang gagal membuahkan hasil setelah hampir tiga dekade. .
Para pengunjuk rasa juga menuntut agar ekspor barang dari Yordania ke wilayah pendudukan dihentikan, sambil meneriakkan slogan-slogan yang mendukung gerakan perlawanan Palestina, Hamas.
Warga Yordania telah turun ke jalan selama beberapa hari terakhir untuk mengutuk kejahatan entitas tersebut di Jalur Gaza yang terkepung.
Pada hari Minggu, pengunjuk rasa pro-Palestina menyerukan agar kedutaan Zionis “Israel” ditutup.
Polisi anti huru hara Yordania menembakkan gas air mata untuk membubarkan ratusan demonstran yang berbaris menuju kedutaan besar entitas tersebut sebagai protes atas kejahatan perang pasukan Zionis “Israel” di Gaza.
Sejak entitas Zionis “Israel” melancarkan perang genosida di Gaza pada tanggal 7 Oktober 2023, Yordania telah menjadi lokasi demonstrasi besar-besaran pro-Palestina seiring dengan meningkatnya sentimen anti-Zionis “Israel” di wilayah tersebut karena serangan brutal entitas tersebut. Kedutaan besar entitas tersebut di Arab Saudi telah menjadi pusat protes tersebut.
Namun, pihak berwenang Yordania menangani protes anti-Zionis “Israel” dengan cara yang represif, dengan menangkap ratusan aktivis dan pengunjuk rasa setelah menuduh mereka melanggar hukum.
Menurut sumber medis Palestina, genosida yang dilakukan kelompok tersebut di Gaza sejauh ini telah menewaskan 32.500 warga sipil, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan menyebabkan lebih dari 74.000 lainnya terluka.[IT/r]
Story Code: 1125487