Iran, Oman - Zionis Israel:
Iran dan Oman Kembali Mengutuk Genosida di Gaza
25 Mar 2024 02:30
IslamTimes - Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian menegaskan kembali mengecam keras genosida Zionis Israel yang sedang berlangsung terhadap warga Palestina di Gaza.
Dalam percakapan telepon baru-baru ini dengan rekannya dari Oman, Menteri Luar Negeri Iran terlibat dalam diskusi mengenai pendekatan yang bertujuan untuk mengakhiri agresi Zionis Israel di Gaza.
Selama panggilan telepon dengan Menteri Luar Negeri Oman Badr al-Busaidi, Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian membahas strategi untuk membantu rakyat Palestina dan mengakhiri agresi Zionis Israel di Gaza.
Secara khusus, kedua menteri luar negeri tersebut mengutuk tindakan brutal dan tidak manusiawi yang dilakukan rezim Zionis Israel setelah pengepungan yang sedang berlangsung terhadap Rumah Sakit al-Shifa, yang mengakibatkan terbunuhnya sejumlah pasien dan staf medis di rumah sakit tersebut.
Mereka juga menggarisbawahi hubungan persaudaraan antar negara mereka.
Sebelumnya hari ini, Kementerian Kesehatan di Gaza mengumumkan bahwa pendudukan melakukan 8 pembantaian dalam 24 jam, menewaskan 84 orang dan melukai 106 orang. Hal ini menjadikan jumlah total warga Palestina yang terbunuh dalam agresi Israel di Gaza sejak 7 Oktober menjadi 32.226 orang, ditambah 74.518 orang cedera.
Kantor Media Pemerintah merilis pembaruan yang merinci statistik penting mengenai perang genosida yang sedang berlangsung yang dilakukan oleh pasukan pendudukan Zionis Israel di Jalur Gaza. Laporan ini mencakup hari ke-170 agresi yang jatuh pada Minggu, 24 Maret 2024.
Dalam perang genosida yang sedang berlangsung terhadap warga Palestina di Gaza, statistik terbaru mengungkapkan jumlah korban jiwa yang sangat besar yang menimpa penduduk sipil. Dengan 32.226 martir, termasuk 14.280 anak-anak dan 9.340 perempuan, kehancuran yang terjadi sangat parah. Selain itu, 364 personel medis, 48 anggota pertahanan sipil, dan 136 jurnalis tewas saat menjalankan tugas.
Statistik juga menunjukkan bahwa 27 anak meninggal karena kekurangan gizi dan dehidrasi. Selain itu, 73% korban dilaporkan adalah perempuan dan anak-anak.
Sementara itu, penderitaan 7.000 orang yang hilang menambah kekhawatiran yang semakin besar terhadap keselamatan dan kesejahteraan warga sipil.
Berdasarkan statistik, terdapat 269 kasus penahanan yang melibatkan petugas kesehatan. Selain itu, 12 jurnalis yang identitasnya diungkapkan telah ditahan.[IT/r]
Story Code: 1124647