Islam Times - Lapid: 'Israel' Membayar Harga untuk Pemerintahan yang Disfungsional, Netanyahu yang Merusak

Lapid: 'Israel' Membayar Harga untuk Pemerintahan yang Disfungsional, Netanyahu yang Merusak

IslamTimes - Pemimpin oposisi Zionis “Israel” Yair Lapid memandang bahwa amandemen anggaran masa perang tahun 2024 yang diajukan oleh Perdana Menteri Zionis Israel Benjamin Netanyahu “menyingkirkan semua pembicaraan pemerintah tentang persatuan.”

“Anda tidak menginginkan persatuan, Anda ingin dibayar. Anda tidak ingin hidup bersama, Anda ingin hidup dengan mengorbankan masyarakat,” katanya. “Hanya ini yang tersisa dari pembicaraan Anda tentang persatuan… Anda mengatakan kepada masyarakat produktif dan pekerja bahwa persatuan berarti Anda akan membayar: Bayar dengan uang Anda, bayar dengan bisnis Anda, bayar dengan tagihan Anda, bayar dengan nyawa Anda.”

“Apa yang dibicarakan hari ini bukanlah anggaran, melainkan RUU. Anda mengacau, Anda menghancurkan, dan sekarang Anda memberi kami tanggung jawab. Masyarakat akan membayar. Untuk semuanya,” tuduhnya. “Mereka akan membayar perang yang membuat Anda bersalah. Mereka akan membayar kaum ultra-Ortodoks agar mereka tidak wajib militer. Mereka akan membayar delusi mesianis [Menteri 'Misi Nasional'] Orit Strock. Mereka akan membayar korupsi [Menteri Kerja Sama Daerah David] Amsalem. Mereka akan membayar kegagalan pemerintahan yang tidak berfungsi dan perdana menteri yang destruktif dan tidak kompeten.”

Lapid lebih lanjut menyatakan: “Petugas cadangan yang kembali setelah berbulan-bulan bertugas mendapat panggilan telepon peringatan dari bank mereka. Harga bahan makanan melonjak. Dan apa tanggapan Anda? Anda meningkatkan pendanaan untuk yeshivas ke titik tertinggi sepanjang masa, meningkatkan dana koalisi ke titik tertinggi sepanjang masa, meningkatkan jumlah kementerian yang tidak diperlukan dan menteri yang tidak diperlukan ke level tertinggi sepanjang masa.”

“Anda pikir masyarakat tidak memahami apa itu penurunan peringkat, apa itu defisit, apa itu pendanaan koalisi… Anda tidak tahu betapa salahnya Anda. Masyarakat paham betul apa yang terjadi,” ujarnya.[IT/r]