Lebanon - Zionis Israel:
Wakil Ketua Hizbullah: Serangan “Israel” terhadap Lebanon Akan Memicu Perang Tahun 2006 Versi Baru
5 Mar 2024 14:33
IslamTimes - Gerakan perlawanan Hizbullah Lebanon telah memperingatkan bahwa setiap tindakan agresi Zionis “Israel” terhadap negara Arab akan memicu versi lanjutan dari perang 33 hari yang terjadi pada musim panas tahun 2006, ketika rezim pendudukan mengalami kekalahan yang memalukan.
“Musuh Zionis terus mengancam kami dengan agresi militer, dan kami meresponsnya dengan ketabahan, perlawanan, dan serangan balasan,” kata Wakil Sekretaris Jenderal Hizbullah Sheikh Naim Qassem pada Konferensi Internasional keenam untuk Persatuan Cendekiawan Perlawanan di ibu kota Lebanon di kota Beirut pada hari Senin.
“Dengan ini kami menyatakan bahwa jika mereka melakukan tindakan bodoh dan menyerang wilayah kami, maka akan terjadi versi baru perang Juli 2006,” kata Sheikh Qassem.
Ia menambahkan bahwa para cendekiawan dan pemikir dari berbagai negara Muslim telah bersatu untuk menyuarakan dukungan mereka terhadap Poros Perlawanan yang heroik dan terhormat, dengan menekankan bahwa para pejuang perlawanan pada akhirnya akan muncul sebagai pemenang terlepas dari semua kesulitan dan tantangan yang mereka hadapi dalam perjalanannya. tujuan akhir mereka.
Pejabat tinggi Hizbullah menggambarkan Operasi Banjir Al-Aqsa yang mengejutkan dan berskala besar yang dilancarkan oleh faksi-faksi perlawanan yang bermarkas di Gaza terhadap entitas apartheid “Israel” sebagai reaksi alami dan sah rakyat Palestina terhadap pendudukan tanah mereka yang telah berlangsung selama 75 tahun. entitas Zionis.
“Rezim Zionis adalah entitas agresif dan perampas yang didirikan di wilayah tersebut untuk mengendalikannya sepenuhnya dan menghancurkannya di kemudian hari. Amerika Serikat ingin mengambil alih wilayah kami, karena mereka dapat memberikan pengaruh dan pengaruh dalam hal ini,” kata Sheikh Qassem.
Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa entitas tersebut tidak akan mampu melanjutkan serangan darat dan udara tanpa henti terhadap warga Palestina di Jalur Gaza tanpa dukungan militer dan intelijen AS, dan mengecam kekejaman yang sedang berlangsung sebagai tindakan yang sudah direncanakan sebelumnya dan dimaksudkan untuk memusnahkan seluruh populasi di wilayah pesisir.
Sheikh Qassem juga meragukan seruan Barat untuk pembentukan negara Palestina merdeka, dan menggambarkannya sebagai hal yang teatrikal dan penuh tipu daya.
Dia menggarisbawahi bahwa Hizbullah melakukan operasi terhadap pos-pos militer Zionis “Israel” di wilayah pendudukan tahun 1948 sebagai pembalasan atas agresi berdarah terhadap warga Gaza dan semua itu merupakan tugas kemanusiaan dan keagamaan mereka terhadap bangsa Palestina yang tertindas.[IT/r]
Story Code: 1120372