QR CodeQR Code

Lavrov: Moskow Tidak Akan Meminta Maaf kepada ‘Paman Sam’ 

25 Jan 2024 18:12

Islam Times - Moskow tidak bertanggung jawab atas hubungan AS-Rusia yang mencapai titik terendah sepanjang masa, kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov, dan menegaskan bahwa beban untuk memulihkan hubungan tersebut sepenuhnya ada di tangan Washington, Russia Today melaporkan.


Hubungan antara AS dan Rusia memburuk setelah konflik Ukraina pecah pada Februari 2022, dengan Moskow mengutuk Washington dan negara-negara Barat lainnya karena menerapkan sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya dan mengirim senjata ke Kiev. Kremlin berpendapat pengiriman tersebut hanya akan memperpanjang konflik namun tidak mengubah hasilnya.

Masalah besar lainnya dalam hubungan bilateral adalah perluasan NATO ke perbatasan Rusia, yang dipandang Moskow sebagai ancaman nyata. Rusia mengatakan bahwa keinginan Ukraina untuk bergabung dengan blok militer pimpinan AS adalah salah satu alasan utama konflik saat ini.

Dalam sebuah wawancara dengan CBS News pada hari Senin, ketika ditanya tentang potensi peningkatan hubungan antara Moskow dan Washington di tengah perselisihan mengenai Ukraina, Lavrov menekankan bahwa Rusia tidak akan mengambil inisiatif untuk memperbaikinya karena bukan negaranya yang memanjakan mereka sejak awal.

"Kami tidak akan lari ke Washington [berkata], ‘Paman Sam, mohon maafkan kami. Kami anak nakal.’ Tidak ada yang perlu kami keluhkan," katanya. 

Menteri tersebut menekankan bahwa hubungan antara kedua kekuatan tersebut hancur oleh “mereka yang menciptakan ancaman Rusia” dan “mereka yang mengabaikan niat baik yang ditunjukkan Presiden Vladimir Putin selama dua masa jabatan pertamanya.” 

Menurut Lavrov, para pembuat kebijakan di negara-negara Barat menganggap pemimpin Rusia itu “sangat baik,” dan mencoba untuk “menahannya,” dan ini adalah sebuah kesalahan.

Lavrov melanjutkan dengan menyesal bahwa generasi politisi di Washington saat ini tampaknya tidak mengambil pelajaran dari apa yang ia gambarkan sebagai “kebijakan tidak dapat diterima yang mulai dipromosikan Amerika Serikat” pada awal tahun 1990an.

Komentar menteri tersebut muncul setelah Putin bulan lalu mengakui bahwa dia adalah orang yang “naif” di awal karir politiknya karena dia yakin tidak ada alasan mendasar bagi Rusia dan Barat untuk berselisih setelah runtuhnya Uni Soviet. Namun, dia mengatakan bahwa dia kemudian menyadari bahwa negara-negara Barat berusaha untuk membagi Rusia menjadi beberapa entitas untuk mendapatkan pengaruh yang lebih global.[IT/AR]


Story Code: 1111475

News Link :
https://www.islamtimes.com/id/news/1111475/lavrov-moskow-tidak-akan-meminta-maaf-kepada-paman-sam

Islam Times
  https://www.islamtimes.com