Yaman dan Gejolak Palestina:
Kapal-kapal di Laut Merah Membedakan Dirinya dari Kapal-kapal Israel
14 Jan 2024 10:01
IslamTimes - Perusahaan pelayaran terbesar di dunia menangguhkan navigasi mereka melalui Laut Merah menyusul meningkatnya risiko keamanan setelah Amerika membentuk koalisi maritimnya melawan Yaman.
Banyak kapal kargo yang berlayar melalui Laut Merah baru-baru ini terpaksa mengidentifikasi dengan jelas asal usul mereka menggunakan sinyal mereka untuk membuat perbedaan yang jelas antara kapal mereka dan kapal yang terkait dengan Zionis “Israel” atau menuju entitas pendudukan.
Pada bulan November 2023, Sanaa mendeklarasikan larangan terhadap semua kapal yang berafiliasi dengan Zionis “Israel” atau terikat padanya untuk melewati Laut Merah dan Laut Arab menuju Terusan Suez sebagai tanggapan atas genosida Israel yang sedang berlangsung di Gaza dan untuk mendukung rakyat Jalur Gaza.
Hal ini terjadi ketika Kementerian Kesehatan di Gaza mengumumkan dalam laporan terbarunya bahwa jumlah orang yang menjadi martir akibat agresi Zionis Israel di Jalur Gaza telah mendekati 24.000 orang, dengan lebih dari 70% di antaranya adalah anak-anak dan perempuan.
Ultimatumnya adalah agar perang Zionis Israel di Gaza dihentikan dan makanan serta obat-obatan yang cukup dapat dikirimkan kepada orang-orang yang terkepung, atau persamaan tersebut tetap berlaku.
Sejak itu, operasi Yaman terus berlanjut di Laut Merah dan Laut Arab sebagai bagian dari komitmen Sanaa terhadap Palestina dan Gaza.[IT/r]
Story Code: 1108998