China, Suriah dan Iran:
Xi ‘Terkejut’ dan Assad Nyatakan Solidaritasnya dengan Iran setelah Pemboman
5 Jan 2024 01:41
IslamTimes - Presiden China Xi Jinping telah mengirimkan pesan belasungkawa kepada Presiden Ebrahim Raeisi, dengan mengatakan bahwa dia “terkejut mengetahui tentang serangan teror yang serius” di kota Kerman di tenggara Iran yang menewaskan sejumlah orang pada hari Rabu (3/1).
“Atas nama pemerintah dan rakyat China, Xi menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada para korban dan simpati yang tulus kepada mereka yang terluka dan keluarga yang berduka,” kantor berita negara Xinhua melaporkan pada hari Kamis (4/1).
“Presiden Xi menekankan bahwa China menentang segala bentuk terorisme, mengutuk keras serangan teroris dan dengan tegas mendukung upaya Iran dalam menjaga keamanan dan stabilitas nasional,” tambahnya.
Presiden Suriah Bashar al-Assad juga mengirimkan pesan simpati terpisah kepada Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Sayyid Ali Khamenei dan Presiden Raeisi.
Dia “menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada keluarga para korban dan seluruh rakyat di seluruh Iran atas kehilangan ini”, dan mengatakan bahwa para pemimpin dan rakyat Suriah turut merasakan “kehilangan yang menyakitkan ini dan mendoakan pemulihan yang cepat bagi mereka yang terluka,” kantor berita negara SANA melaporkan.
“Presiden al-Assad menggarisbawahi bahwa kemarahan teroris yang menargetkan warga sipil menegaskan sejauh mana kegagalan yang telah dicapai oleh para teroris dan pendukung mereka dan kekecewaan mereka dalam membuat masyarakat mengabaikan prinsip-prinsip dan kepentingan nasional mereka termasuk mempertahankan kedaulatan dan martabat.”
Iran memperingati hari berkabung pada hari Kamis (4/1) bagi mereka yang tewas dalam ledakan teroris yang melanda kerumunan besar yang menandai peringatan empat tahun pembunuhan komandan anti-teror Letnan Jenderal Qassem Soleimani oleh AS.
Jumlah korban tewas direvisi menjadi 84 dari sekitar 100, dengan ratusan lainnya terluka di dekat makam Jenderal Soleimani di Kerman.
Kepala layanan darurat Iran Jafar Miadfar menyoroti kesulitan mengidentifikasi jenazah yang terpotong-potong dan mengatakan beberapa korban salah menghitung "beberapa kali". Ia mengatakan 284 orang terluka dan 195 orang masih dirawat di rumah sakit.
Sementara itu, warga Iran bersiap untuk melakukan protes massal setelah salat Jumat di seluruh negeri pada hari Jumat (5/1), ketika pemakaman akan diadakan untuk para korban.[IT/r]
Story Code: 1107075