Zionis Israel vs Palestina:
WSJ: Israel Mempertimbangkan Hendak Membanjiri Terowongan Hamas
6 Dec 2023 03:37
IslamTimes - Israel sedang mempertimbangkan hendak menggunakan air laut untuk membanjiri jaringan terowongan yang luas di bawah Gaza, yang digunakan oleh militan Hamas untuk menyelundupkan barang masuk dan keluar dari daerah kantong Palestina, Wall Street Journal melaporkan pada hari Senin (4/12), mengutip sumber.
Rencana tersebut dapat menimbulkan bencana kemanusiaan bagi Gaza yang kekurangan air, kata surat kabar tersebut
Menurut pejabat AS yang diwawancarai oleh surat kabar tersebut, militer Zionis Israel membangun sistem banjir besar-besaran tidak jauh dari kamp pengungsi Al-Shati di barat laut Gaza pada pertengahan November. Unit tersebut dilaporkan terdiri dari lima pompa yang mampu menyedot ribuan meter kubik air per jam dari Laut Mediterania, sehingga berpotensi memungkinkan Zionis Israel membanjiri labirin bawah tanah dalam beberapa minggu.
Pemerintah Zionis Israel memberi tahu AS, sekutu utamanya, mengenai inisiatif tersebut bulan lalu, sehingga memicu perdebatan mengenai apakah rencana tersebut layak dilakukan, serta pro dan kontranya, kata sumber WSJ. Mereka mencatat bahwa belum ada keputusan akhir mengenai eksekusi tersebut dan tidak jelas seberapa siap Israel untuk menerapkannya.
Rencana tersebut, menurut laporan tersebut, dapat mendorong pejuang Hamas keluar dari sistem terowongan yang luas, yang membentang ratusan kilometer, dengan beberapa jalur mencapai Mesir.
Jaringan ini juga memberi Hamas dan kelompok Islam lokal lainnya perlindungan yang kuat dari serangan rudal dan memungkinkan mereka menghindari blokade Zionis Israel. Beberapa terowongan cukup tinggi untuk ditiduri oleh rata-rata orang, dibangun dari beton bertulang, dan memiliki jaringan jalur komunikasi.
Namun, beberapa pejabat AS dikatakan sangat meragukan rencana tersebut. “Kami tidak yakin seberapa sukses pemompaan tersebut, karena tidak ada yang mengetahui detail terowongan dan tanah di sekitarnya,” kata salah satu sumber.
Sementara itu, Jon Alterman, wakil presiden senior di Pusat Studi Strategis dan Internasional, memperingatkan dalam wawancara dengan WSJ bahwa sulit memperkirakan berapa banyak air laut yang akan meresap ke dalam tanah atau apa dampak pemompaan terhadap infrastruktur air dan limbah.
Sentimen serupa juga disampaikan oleh Wim Zwijnenburg, seorang pakar lingkungan hidup, yang menyatakan bahwa banjir dapat mengeluarkan material berbahaya dari terowongan, sehingga semakin mencemari tanah. Dia juga mengingatkan bahwa akuifer Gaza semakin asin akhir-akhir ini karena naiknya permukaan air laut.
Permusuhan yang terjadi saat ini antara Zionis Israel dan Hamas dipicu pada awal Oktober dan telah mengakibatkan ribuan orang tewas di kedua belah pihak, sementara Hamas menyandera lebih dari dua ratus orang, banyak di antaranya telah dibebaskan. Pertempuran tersebut juga memperburuk krisis air yang selalu terjadi di Gaza. Menurut PBB, warga Palestina menerima tidak lebih dari tiga liter per hari, dibandingkan dengan jumlah minimum yang sehat yaitu 15 liter.[IT/r]
Story Code: 1100599