Islam Times - Gallant Berbohong tentang Hizbullah, Meninggalkan Pemukim di Utara

IslamTimes - Editor di surat kabar Besheva Israel, Yoni Rotenberg, menyatakan bahwa Menteri Keamanan pendudukan Zionis Israel Yoav Gallant meninggalkan pemukim Zionis Israel di wilayah utara Palestina yang diduduki di tengah operasi militer yang dilakukan oleh Perlawanan Islam di Lebanon, yang memaksa Zionis "Israel" untuk mengevakuasi pemukiman di dekat perbatasan.

Editor di surat kabar Besheva Israel mengkritik laporan dari badan keamanan Israel yang menuduh "hukuman berat terhadap Hizbullah."

Rotenberg mengkritik pertempuran rutin di perbatasan dengan Lebanon dan laporan dari badan keamanan Zionis Israel yang menuduh "hukuman berat terhadap Hizbullah" setelah menargetkan pangkalan militer Zionis Israel dan permukiman di utara.

Dia juga menunjukkan bahwa Gallant "berbohong" dan akan meninggalkan pemukim di wilayah utara Palestina yang diduduki jika dia bermaksud mengembalikan mereka ke sana.

Beberapa hari yang lalu, ketua komite pemukiman “Alma” di wilayah Upper al-Jalil yang diduduki, Orly Gerbi, mengatakan bahwa “kehidupan telah menjadi mimpi buruk” di pemukiman utara karena penembakan, sirene, dan peluncuran rudal tentara Zionis Israel. .

Gerbi mengarahkan kritiknya pada pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang merupakan pendudukan Zionis Israel, dengan bertanya, "Mengapa semua orang di sekitar kita dievakuasi dan kita tertinggal?"

Ketua Dewan Regional "Mateh Asher" dan ketua Forum Garis Konfrontasi di wilayah pendudukan utara Palestina, Moshe Davidovich, menyatakan bahwa 70.000 pemukim, yang tersebar di seluruh wilayah pendudukan, sedang menunggu tanggapan yang jelas dari entitas mengenai potensi kembalinya mereka ke pemukiman di perbatasan Lebanon.

Meningkatnya ketidakpastian ini disebabkan oleh operasi militer yang dilakukan Hizbullah di sepanjang perbatasan dalam sebulan terakhir.

Dalam sebuah wawancara untuk surat kabar Zionis Israel Maariv, Davidovich mengatakan bahwa selama Hizbullah masih berada di utara, kecil kemungkinannya bagi para pemukim untuk kembali ke wilayah tersebut. Ia juga menolak gagasan permukiman yang berpotensi berubah menjadi zona militer.[IT/r]