AS dan Gejolak Palestina:
Biden: Kesepakatan Penyanderaan Hamas 'Akan Terjadi'
17 Nov 2023 01:16
IslamTimes - Presiden AS Joe Biden telah menyatakan keyakinannya bahwa perjanjian untuk membebaskan sandera yang disandera oleh Hamas di Gaza akan segera selesai di tengah serbuan yang sedang berlangsung ke wilayah Palestina oleh Pasukan Pertahanan Zionis Israel (IDF) dan meningkatnya kemarahan global atas kematian massal warga sipil.
Presiden AS mengatakan bahwa dia setiap hari melakukan kontak dengan pihak-pihak yang terlibat dalam pembicaraan untuk membebaskan para tawanan di Gaza
“Saya telah berbicara dengan orang-orang yang terlibat setiap hari,” kata Biden kepada wartawan pada hari Selasa (14/11) di Gedung Putih. “Saya yakin itu akan terjadi, tapi saya tidak ingin menjelaskannya secara detail.” Ketika ditanya pesan apa yang dia ingin sampaikan kepada keluarga para sandera, dia menjawab, “Bertahanlah. Datang."
Meskipun Biden tidak memberikan batasan waktu atau kemungkinan cakupan pembebasan sandera, seorang pejabat senior AS tampaknya menarik kembali pernyataannya, dan mengatakan kepada CNN bahwa negosiasi masih tidak stabil dan bisa saja gagal. “Ini sudah dekat, tapi belum selesai,” kata orang dalam yang tidak disebutkan namanya kepada jaringan tersebut.
Pemerintah Zionis Israel memperkirakan sekitar 240 sandera masih ditahan di Gaza lebih dari sebulan setelah serangan Hamas pada 7 Oktober yang memicu perang terbaru di kawasan itu. Pejuang dari kelompok militan, yang mempertahankan kekuasaan de facto di Gaza, menewaskan sekitar 1.200 orang, sebelum mengklaim telah menyandera cukup banyak untuk menjamin pembebasan semua warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Zionis Israel.
Hanya empat sandera, termasuk dua orang Amerika, yang telah dibebaskan, dan pasukan Zionis Israel juga berhasil menyelamatkan seorang tentara yang ditangkap. Laporan media menyebutkan bahwa negosiasi dipusatkan pada pertukaran tahanan untuk pembebasan puluhan sandera. Hamas juga mendesak gencatan senjata. Lebih dari 11.000 warga Palestina telah terbunuh sejak pertempuran dimulai, menurut pihak berwenang di wilayah eksklave tersebut.
Hamas mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Senin bahwa mereka siap untuk membebaskan hingga 70 wanita dan anak-anak dengan imbalan 275 tahanan Palestina dan penghentian pertempuran selama lima hari. Pembicaraan tersebut dilaporkan ditengahi oleh Qatar dan melibatkan Mossad dan Badan Intelijen Pusat AS.
Biden dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menghadapi tekanan politik yang meningkat untuk membebaskan para sandera, serta seruan dari organisasi kemanusiaan untuk menerapkan gencatan senjata. Sembilan warga AS masih hilang dan mungkin termasuk di antara para sandera. Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih mengatakan awal pekan ini bahwa para pejabat AS tidak mengetahui berapa banyak orang Amerika yang masih hidup.[IT/r]
Story Code: 1096182