Islam Times - Netanyahu: Amerika adalah ‘Berikutnya’ jika Israel Kalah Perang

IslamTimes - Militan Islam akan menimbulkan ancaman bagi Amerika Serikat dan Eropa jika Zionis Israel kalah dalam perang melawan Hamas, klaim Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, dan mengatakan bahwa negara-negara Barat akan menjadi sasaran berikutnya jika negaranya gagal.

PM Zionis Israel menyatakan bahwa “tidak ada pengganti” untuk “kemenangan total” di Gaza

Meskipun perdana menteri mengakui bahwa Washington sangat mendukung aksi militer Zionis Israel di Gaza, ia menolak seruan gencatan senjata, dan bersikeras bahwa hal itu sama saja dengan menyerah kepada Hamas.

Netanyahu memohon dukungan dari sekutu Zionis Israel saat duduk bersama Sean Hannity dari Fox News pada hari Senin (13/11), dengan menyatakan “Kita harus menang bukan hanya demi diri kita sendiri, tapi demi Timur Tengah,” serta “demi kepentingan Zionis Israel.” tetangga Arab kita” dan dunia pada umumnya.

“Kita harus menang untuk melindungi Israel. Kita harus menang untuk menjaga Timur Tengah. Kita harus menang demi dunia yang beradab. Itulah pertempuran yang sedang kita perjuangkan, dan sedang dilakukan saat ini. Tidak ada yang bisa menggantikan kemenangan itu,” lanjutnya, menambahkan “Jika kita tidak menang sekarang, maka Eropa adalah yang berikutnya dan Anda berikutnya.”

Bersikeras bahwa “perjuangan kami adalah perjuangan Anda,” PM tersebut melanjutkan dengan menuduh bahwa ada “poros teror” antara Hamas di Gaza, Hizbullah di Lebanon, Houthi di Yaman dan pemerintah Iran, dan mengklaim bahwa “antek-antek” Tehran berusaha untuk “ membawa Timur Tengah [dan] dunia kembali ke Abad Kegelapan.”

“Di sisi lain berdiri Zionis Israel, negara-negara Arab modern, tentu saja Amerika Serikat, semua kekuatan yang ingin mewujudkan perdamaian, kemakmuran bagi Timur Tengah dan dunia,” tambah Netanyahu.

Para pejabat AS selama ini enggan menyerukan gencatan senjata secara langsung, dan malah mengusulkan “jeda kemanusiaan” yang lebih singkat agar bantuan bisa masuk ke wilayah Palestina yang terkepung. Namun, ketika jumlah korban tewas meningkat di Gaza, beberapa pejabat pemerintah telah mendesak pasukan Israel untuk menahan diri, dan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken baru-baru ini menyesali bahwa “terlalu banyak” warga Palestina yang tewas dalam kampanye pemboman Israel.

Pada tanggal 7 Oktober, Hamas melancarkan serangan mendadak terhadap Zionis Israel, menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera 240 lainnya, menurut pejabat Israel. Sebagai tanggapan, Netanyahu menyatakan perang terhadap kelompok militan Palestina, melancarkan serangan udara besar-besaran dan operasi darat di Gaza. Para pejabat Palestina mengatakan jumlah korban tewas di pihak mereka sejauh ini telah melebihi 11.000 orang.[IT/r]