Turki dan Gejolak Palestina:
Erdogan: Israel Melakukan 'Kejahatan terhadap Lemanusiaan' di Gaza
4 Nov 2023 13:43
IslamTimes - Presiden Recep Tayyip Erdogan dari Turki menyerukan penghentian segera “kejahatan terhadap kemanusiaan” Zionis Israel di Jalur Gaza di mana serangan Zionis Israel dalam empat minggu terakhir telah menewaskan lebih dari 9.200 warga Palestina.
Berbicara pada pertemuan puncak di ibu kota Kazakhstan, Astana, pada hari Jumat (3/11), Erdogan mengatakan rezim pendudukan Zionis Israel telah melakukan “kejahatan terhadap kemanusiaan” selama 28 hari di wilayah Palestina yang terkepung.
“Tidak ada konsep yang dapat menjelaskan atau memaafkan kebrutalan yang telah kita saksikan sejak 7 Oktober,” katanya mengacu pada hari ketika Zionis Israel melancarkan serangan udara tanpa henti di Jalur Gaza setelah mereka lengah akibat Operasi Badai Al-Aqsa. oleh gerakan perlawanan Hamas pada hari itu.
“Terus terang: kejahatan terhadap kemanusiaan telah dilakukan di Gaza tepat selama 28 hari,” katanya.
“Prioritas kami adalah segera mewujudkan gencatan senjata kemanusiaan,” kata pemimpin Turki itu.
Erdogan mengatakan pemerintahnya sedang mengerjakan “mekanisme baru yang akan menjamin keamanan semua orang, terlepas dari apakah mereka Muslim, Kristen atau Yahudi.”
“Upaya kami untuk meletakkan dasar bagi konferensi perdamaian internasional terus berlanjut.”
Presiden Turki menghadiri salah satu demonstrasi pro-Palestina terbesar di Istanbul pada hari Sabtu, di mana ia berjanji akan segera menyatakan Israel sebagai “penjahat perang” karena secara terbuka melakukan kejahatan perang di Gaza.
Dia juga mengkritik Barat karena tidak bereaksi terhadap pembunuhan brutal yang dilakukan rezim terhadap perempuan dan anak-anak Palestina.
“Penyebab utama di balik pembantaian yang terjadi di Gaza adalah pihak Barat.”
Negara-negara Barat, termasuk Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Jerman, dan Kanada telah menyatakan dukungannya terhadap Israel sejak rezim tersebut memulai kampanye genosida di wilayah yang terkepung.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan dalam kunjungannya ke Israel pada hari Jumat bahwa rezim tersebut “tidak hanya memiliki hak tetapi juga kewajiban untuk membela diri… untuk memastikan kejadian 7 Oktober ini tidak akan terjadi lagi.”
Pejabat kesehatan Palestina mengatakan jumlah orang yang tewas dalam serangan udara telah melampaui 9.250 orang pada hari Jumat. Lebih dari 3.826 anak-anak dan 2.405 perempuan termasuk di antara korban tewas.[IT/r]
Story Code: 1093265