Islam Times - DCIP: Bocah Palestina Temukan Pasukan 'Israel' yang Menyamar, Mereka Membunuh Dia

DCIP: Bocah Palestina Temukan Pasukan 'Israel' yang Menyamar, Mereka Membunuh Dia

IslamTimes - Pasukan khusus Zionis ‘Israel’ mengejar dan membunuh seorang anak laki-laki Palestina berusia 15 tahun yang melihat mereka menyelinap ke kamp pengungsi Jenin selama serangan militer di wilayah utara Tepi Barat yang diduduki, menurut dokumentasi yang ditunjukkan oleh kelompok hak asasi manusia terkemuka.

Defense for Children International [DCIP] cabang Palestina yang berbasis di Jenewa mengatakan dalam sebuah laporan pada hari Rabu (20/9) bahwa Rafat Omar Ahmad Khamayseh terbunuh pada hari Selasa (19/9) ketika dia meninggalkan rumah kakeknya di kamp pengungsi Jenin.

“Saat meninggalkan rumah, Rafat melihat pasukan khusus Zionis ‘Israel’ keluar dari tiga mobil berlisensi Palestina dan mengepung rumah ayah seorang pria Palestina yang ingin ditangkap. Rafat melarikan diri sambil berteriak, ‘Pasukan khusus! Pasukan khusus!’ Seorang tentara Zionis ‘Israel’ mengejar Rafat dan menembak perutnya dari jarak 10 meter [33 kaki],” kata DCIP.

Pasukan Zionis ‘Israel’ kembali menembaki Rafat ketika seorang pria Palestina datang membantunya, kata kelompok tersebut, satu-satunya organisasi hak asasi manusia yang secara khusus berfokus pada anak-anak di Palestina.

“Pria Palestina itu melemparkan dirinya ke atas Rafat dan menggulingkannya menuju rumahnya, kurang dari lima meter [16 kaki] jauhnya. Pria tersebut dan keluarganya melindungi Rafat selama sekitar satu setengah jam ketika militer ‘Israel’ mencegah ambulans mengakses kamp pengungsi Jenin. Rafat meninggal sebelum ambulans memindahkannya ke Rumah Sakit Ibnu Sina di Jenin.”

DCIP menjelaskan bahwa anak laki-laki tersebut “tertembak dengan satu peluru yang masuk ke perutnya dan keluar dari dada bagian kanan atas. … Dia mengeluarkan banyak darah dari mulut dan hidungnya saat menunggu ambulans.”

Menurut media lokal, laporan medis awal yang dikeluarkan oleh Rumah Sakit Khusus Ibnu Sina di Jenin menyatakan: “Khamayseh tiba di rumah sakit dalam keadaan tidak sadarkan diri dan tanpa tanda-tanda kehidupan.”

“Investigasi dan bukti yang dikumpulkan oleh DCIP secara teratur menunjukkan bahwa pasukan ‘Israel’ menggunakan kekuatan mematikan terhadap anak-anak Palestina dalam keadaan yang mungkin merupakan pembunuhan di luar proses hukum atau disengaja,” kata DCIP.

Pasukan Zionis ‘Israel’ telah membunuh sedikitnya 240 warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki dan mengepung Jalur Gaza sejak awal tahun 2023, termasuk 46 anak-anak.

Jumlah tersebut termasuk enam warga Palestina yang terbunuh pada hari Selasa di Jenin, Jericho dan Gaza dalam serangan militer harian Zionis ‘Israel’ terbaru di wilayah pendudukan Palestina.

Kelompok hak asasi manusia internasional dan lokal telah menyatakan tahun 2023 sebagai tahun “paling mematikan” bagi warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki sejak tahun 2005.

Zionis 'Israel' meningkatkan serangan militer, penangkapan dan pembunuhan di kota-kota dan desa-desa Palestina di Tepi Barat yang diduduki mulai Juni 2021 menyusul pemberontakan rakyat Palestina yang dikenal sebagai “ledakan bulan Mei”, yang melanda wilayah Palestina yang telah mereka duduki secara ilegal selama 56 tahun.

Sementara keadaan perlawanan bersenjata di Tepi Barat yang diduduki sebagian besar dibubarkan oleh Otoritas Palestina [PA] dan Zionis 'Israel' setelah berakhirnya [pemberontakan] Intifada kedua pada tahun 2005, kota Jenin dan kamp pengungsinya muncul kembali di Tepi Barat. Pada tahun 2021 sebagai pusat perlawanan bersenjata, kota-kota dan kamp-kamp lain khususnya di bagian utara Tepi Barat yang diduduki juga mengikuti hal yang sama.

Orang-orang yang tidak terlibat telah dibunuh, bersama dengan warga sipil yang berusaha mempertahankan lingkungan mereka, oleh tentara Zionis ‘Israel’ dalam penggerebekan. Pejuang perlawanan Palestina terbunuh dalam pembunuhan yang ditargetkan serta dalam konfrontasi bersenjata.[IT/r]