Invasi Saudi Arabia di Yaman:
Ansarullah Optimis Tentang Perundingan Damai Yaman dengan Arab Saudi
21 Sep 2023 13:26
IslamTimes - Gerakan perlawanan Ansarullah di Yaman menyuarakan optimisme mengenai kualitas perundingan sebelumnya di Arab Saudi mengenai potensi mengakhiri perang mematikan yang telah dilancarkan Riyadh dan sekutunya terhadap Yaman sejak tahun 2015.
“Negosiasi dengan Arab Saudi berlangsung serius dan positif,” kata Ali al-Quhum, anggota Biro Politik Ansarullah, seperti dikutip oleh jaringan televisi Lebanon al-Mayadeen pada hari Selasa (19/9).
“Ada optimisme mengenai penghapusan hambatan dan komplikasi terkait arsip kemanusiaan,” tambahnya.
Komentar Quhum muncul setelah lima hari perundingan yang dimediasi Oman antara delegasi Ansarullah yang berkunjung dengan pejabat Saudi di ibu kota kerajaan, Riyadh.
Delegasi tersebut kini telah kembali ke ibu kota Yaman, Sanaa, untuk berkonsultasi dengan para pemimpin Dewan Politik Tertinggi Yaman.
Menurut Presiden Dewan Politik Tertinggi Yaman Mahdi al-Mashat, delegasi Yaman akan mengunjungi kembali Riyadh untuk “menyelesaikan” konsultasi dengan pihak Saudi.
Arab Saudi dan sejumlah sekutunya, termasuk Uni Emirat Arab, memulai perang pada Maret 2015 untuk mengembalikan kekuasaan di Yaman kepada pemerintah sekutu Barat dan Riyadh di negara miskin tersebut.
Mantan presiden pemerintah Yaman, Abd Rabbuh Mansur Hadi, mengundurkan diri dari kursi kepresidenan pada akhir tahun 2014 dan kemudian melarikan diri ke Riyadh di tengah konflik politik dengan Ansarullah. Gerakan ini menjalankan urusan Yaman tanpa adanya pemerintahan yang berfungsi.
Perang dan pengepungan yang dilakukan oleh koalisi pimpinan Arab Saudi di Yaman, sementara itu, telah menyebabkan kematian puluhan ribu warga Yaman dan mengubah seluruh negeri menjadi lokasi bencana, yang digambarkan oleh PBB sebagai bencana terburuk di dunia. krisis kemanusiaan.[IT/r]
Story Code: 1082986