Islam Times - Laporan: Jumlah Orang Israel Mencari Paspor Eropa dan Visa Imigrasi Terus Meningkat

Laporan: Jumlah Orang Israel Mencari Paspor Eropa dan Visa Imigrasi Terus Meningkat

IslamTimes - Kedutaan Besar Eropa di Tel Aviv telah mencatat peningkatan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam jumlah warga Israel yang mengajukan paspor atau visa imigrasi dalam beberapa bulan terakhir.

Situs web Ynetnews Israel melaporkan pada hari Rabu (23/8) bahwa misi diplomatik Perancis, Belanda, Rumania, Portugal, Spanyol, Jerman, Italia, dan negara-negara Baltik semuanya menyaksikan lonjakan signifikan dalam permintaan paspor asing oleh Zionis Israel.

"Beberapa mengaitkannya dengan undang-undang pemeriksaan yudisial, sementara yang lain percaya alasannya adalah biaya hidup yang tinggi," kata seorang utusan Eropa.

“Semakin banyak keluarga Israel yang meminta paspor, antrean bertambah hingga mencapai jumlah yang belum pernah kita lihat sebelumnya. Kami merasa ini telah menjadi sebuah fenomena.”

Kedutaan Besar Spanyol mengkonfirmasi bahwa selama tiga tahun terakhir, terjadi peningkatan permohonan paspor, serta relokasi dan visa nomaden digital yang memungkinkan warga Israel untuk tinggal dan bekerja di negara Eropa tersebut.

“Ada peningkatan jumlah permintaan paspor, tapi kami tidak mengetahui motivasi di balik hal ini,” kata Kedutaan Besar Prancis di Tel Aviv.

Baru-baru ini, Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon Sayyed Hassan Nasrallah mengatakan bahwa front internal Israel yang lemah sedang menghadapi “kemunduran ideologis,” yang mendorong para pemukim untuk mengemasi tas mereka dan meninggalkan tanah Palestina yang diduduki.

Sebuah survei oleh Channel 13 Israel menemukan bulan lalu bahwa 28 persen orang Zionis Israel sedang mempertimbangkan untuk meninggalkan wilayah pendudukan.

Lebih dari separuh responden survei – 54 persen – mengatakan mereka khawatir skema kontroversial ini merugikan keamanan rezim, dan 56 persen khawatir akan perang saudara.

Jajak pendapat tersebut mencerminkan dampak kebijakan yang diambil oleh kabinet ekstremis Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, di antaranya adalah rencana perombakan peradilan yang telah memicu protes massal.

Pekan lalu, organisasi dorongan imigrasi Zionis Israel, Nefesh B'Nefesh, melaporkan penurunan signifikan imigrasi ke wilayah pendudukan dari Amerika Utara, khususnya di kalangan generasi muda.

"Atraksi Israel meredup karena perselisihan internal, dan terjadi perlambatan migrasi," katanya. "Ada pembicaraan tentang ketidakstabilan di Israel, lebih banyak orang mengatakan kepada kami bahwa mereka tidak tertarik untuk bermigrasi."[IT/r]