Islam Times - “Israel” Takut PGM Hizbullah dalam Setiap Perang yang Akan Datang: Nasrallah Memahami Kekuatan Kita, Mengidentifikasi Kelemahan

“Israel” Takut PGM Hizbullah dalam Setiap Perang yang Akan Datang: Nasrallah Memahami Kekuatan Kita, Mengidentifikasi Kelemahan

IslamTimes - Dengan judul, “Saatnya untuk mengubah kebijakan di perbatasan utara”, Jacob Nagel khawatir bahwa “Hizbullah memiliki ratusan ribu rudal tak berpandu dari berbagai jangkauan, serta rudal anti-tank, drone, alat pengumpulan intelijen, dan yang lain lagi."

Dalam artikelnya di “JNS”, Nagel memperingatkan bahwa bahaya utama yang dihadapi entitas Zionis adalah “tujuan Hizbullah untuk merakit gudang senjata PGM [munisi berpemandu presisi] dengan mentransfer rudal, komponen rudal, dan teknologi produksi dari Iran.”

Dia lebih lanjut menyatakan bahwa “Dalam beberapa tahun terakhir, mereka juga telah menambahkan sistem panduan untuk rudal 'bodoh' dan bahkan membuat rudal PGM penuh di fasilitas produksi di tanah Lebanon.”

“PGM akan menimbulkan masalah yang sangat besar bagi 'Israel' dalam serangan apa pun di masa depan,” tulis Nagel, mencatat bahwa “Zionis 'Israel' telah melakukan upaya berkelanjutan untuk mencegah dan mengurangi ancaman ini, dilaporkan sebagian besar di Suriah dan Iran, bukan Lebanon.”

Menurut penulis, “Zionis ‘Israel’ harus menghukum Hizbullah untuk setiap provokasi dan upaya untuk mengubah situasi di Lebanon, tetapi ini tidak cukup: Zionis ‘Israel’ juga harus menghukum mereka yang mendanai dan mendorong Hizbullah, yaitu Iran. Hukuman Iran tidak harus datang segera atau langsung; ada banyak cara dan sarana untuk menyakiti dan melemahkan Iran.”

Sementara itu, Nagel mengaku gagal menghadapi Hizbullah dengan mengatakan: “Zionis ‘Israel’ harus mendapatkan kembali pencegahannya vis-à-vis Hizbullah, yang telah terkikis dalam beberapa tahun terakhir. Tanpa memperdebatkan manfaat dari kesepakatan terbaru dengan Lebanon di perbatasan laut dan ladang gas, saya tidak ragu bahwa sebagian besar dari kerugian pencegahan dapat dikaitkan dengan cara Zionis 'Israel' melakukan negosiasi dengan [Sekretaris Hizbullah Jenderal Yang Mulia Sayyid Hassan] Nasrallah.”

“[Sayyid] Nasrallah memahami kekuatan dan mengidentifikasi kelemahan, dan sekarang persepsinya adalah bahwa Zionis ‘Israel’ terhalang pada kesempatan itu. Itu telah mempengaruhi perilakunya sejak saat itu, dan dia harus disingkirkan dari gagasan itu,” katanya, mengklaim bahwa “Memulihkan pencegahan 'Israel' juga akan meningkatkan posisi Zionis 'Israel' di wilayah tersebut, termasuk upaya untuk menormalisasi hubungan dengan Arab Saudi. ”[IT/r]