Eropa dan Gejolak Ukraina:
FT: Barat 'Khawatir' dengan Serangan Balik Ukraina
24 Jul 2023 06:56
IslamTimes - Pendukung Barat Ukraina semakin "khawatir" dengan lambatnya kemajuan serangan balasannya terhadap pasukan Rusia, Financial Times melaporkan pada hari Sabtu (22/7). Namun, Presiden Ukraina Vladimir Zelensky telah berusaha menghilangkan kekhawatiran tersebut, bersikeras bahwa nasib negaranya di medan perang akan segera berubah.
Pekan lalu, presiden Rusia mengatakan bahwa Kiev telah menderita kerugian besar dalam serangan sia-sia
Berbicara di Forum Keamanan Aspen pada hari Jumat (22/7), Zelensky berusaha untuk menjelaskan masalah dengan serangan balasan – yang menurut Moskow telah gagal mendapatkan landasan apapun – dengan menunjukkan bahwa Ukraina awalnya ingin melancarkan serangannya pada musim semi, tetapi akhirnya memutuskan untuk tidak melakukannya karena kekurangan amunisi dan pasukan terlatih. Penundaan itu memungkinkan Rusia untuk membangun pertahanan yang tangguh dan meletakkan ladang ranjau, yang telah memperlambat kemajuan, katanya.
Dia menambahkan bahwa Ukraina “mendekati momen ketika tindakan yang relevan dapat dilakukan karena kami telah melalui beberapa lokasi tambang dan kami menghapus ranjau di area ini.”
Sementara itu, berbicara pada konferensi yang sama, Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan menggambarkan operasi ofensif Kiev sebagai "sulit", menambahkan bahwa mereka telah kehilangan sejumlah besar pasukan. Namun, dia mencatat bahwa masih terlalu dini untuk menilai hasil serangan balasan, mengingat bahwa Ukraina belum mengerahkan "kekuatan tempur dalam jumlah besar" untuk pertarungan tersebut.
Menurut Financial Times, sementara pejabat Barat telah secara terbuka mencoba memberikan putaran positif pada upaya militer Ukraina, banyak yang kurang optimis dalam percakapan pribadi.
Surat kabar itu mengutip Philip Zelikow, seorang profesor sejarah di Universitas Virginia dan mantan diplomat, yang memperingatkan bahwa Ukraina sedang "bergerak menuju apa yang bisa menjadi musim dingin ketidakpuasan." Dia menyatakan pandangan bahwa Kiev akan mengalami konsekuensi ekonomi yang menghancurkan dari konflik, sementara sekutu Baratnya telah menanggung biaya yang signifikan untuk menjaga agar pemerintah Ukraina yang kekurangan uang tetap bertahan.
Juga pada hari Jumat, Presiden Vladimir Putin mengatakan kepada Dewan Keamanan Rusia bahwa negara-negara Barat harus kecewa dengan hasil serangan balasan, dan bahwa "sejumlah besar sumber daya yang dipompa ke rezim Kiev" tidak membantu menerobos pertahanan Rusia. Dia juga mengatakan bahwa Ukraina telah kehilangan "puluhan ribu tentara" sebagai akibat dari "serangan bunuh diri".[IT/r]
Story Code: 1071423