Islam Times - Lulusan California Diserang setelah Memberikan Hadiah Kelulusan kepada Warga Palestina

Lulusan California Diserang setelah Memberikan Hadiah Kelulusan kepada Warga Palestina

IslamTimes - Seorang mahasiswa perguruan tinggi di California telah berada di bawah serangan pro-Israel setelah dia menghadiahkan kelulusannya kepada orang-orang Palestina yang Kehilangan Kehidupan oleh apartheid Zionis 'Israel'.

Dalam pidato kelulusannya, mahasiswi El Camino, Jana Abulaban, menuduh pendudukan Zionis Israel membunuh dan menyiksa warga Palestina.

“Jika saya diberitahu tujuh tahun yang lalu sebagai pengungsi Palestina untuk pertama kalinya menginjakkan kaki di negara ini bahwa suatu hari saya akan berdiri di panggung ini, saya tidak akan percaya itu. Saya sangat bersyukur bisa sampai di titik ini. Dan saya ingin mengakui bahwa saya tidak akan berada di sini tanpa bantuan dan dukungan banyak orang. Jadi hari ini saya menghadiahkan kelulusan saya kepada orang tua, kakek nenek, dan nenek moyang saya yang telah banyak berkorban untuk saya,” ujarnya di sela-sela acara wisuda Jumat lalu.

“Saya memberikan kelulusan saya kepada semua orang Palestina yang telah kehilangan nyawa mereka dan terus kehilangan nyawa mereka setiap hari karena negara apartheid Zionis Israel yang menindas."

Jana Abulaban mengadvokasi rakyat Palestina selama kelulusannya di El Camino Community College di California,… pic.twitter.com/r2iXvGiynm
– Berita MintPress (@MintPressNews) 12 Juni 2023

Kelompok pro-Zionis Israel membidik Abulaban, dengan gerakan yang disebut "StopAntisemitism" mengatakan pidato kelulusan di El Camino Community College "dibajak dengan retorika antisemit palsu."

Dalam sebuah pernyataan hari Rabu (14/6), Inspektur Brenda Thames mengutuk pidato Abulaban, mengatakan dia "tidak berwenang untuk berbicara selain untuk memperkenalkan pembicara lain" dan bahwa "dia melakukannya sendiri untuk membuat pernyataan anti-Zionis Israel."

“Jika saya diberitahu 7 tahun yang lalu, sebagai pengungsi Palestina yang pertama kali menginjakkan kaki di negara ini, bahwa suatu hari saya akan berdiri di panggung ini – saya tidak akan mempercayainya. Saya sangat bersyukur bisa sampai ke titik ini.”

Mengomentari kampanye tersebut, Abulaban menolak tuduhan yang disebut "anti-semitisme".

“Saya merasa perlu untuk benar-benar menjelaskan kekejaman yang dilakukan Zionis Israel sebagai negara apartheid,” katanya kepada New York Post. “Ini sangat jauh dari sikap antisemit. Saya tidak akan pernah melecehkan agama,” tambahnya.

Abulaban mengatakan dia "terinspirasi" oleh seorang mahasiswa Sekolah Hukum Universitas Kota New York (CUNY) yang menyampaikan pidato tentang Zionis 'Israel' dan supremasi kulit putih pada akhir Mei.

“Dan sejujurnya saya merasa terinspirasi oleh keberaniannya untuk berbicara. Kami hanya mencoba untuk berbicara menentang apa yang dilakukan pemerintah yang menindas ini, ”katanya.[IT/r]