Iran dan Regional:
Rashatoudi: Iran Akan Menjadi Pusat Gas di Kawasan Itu
10 Jun 2023 02:50
IslamTimes - Mengutip Rashatoudi, Republik Islam Iran berniat menjadi pemain utama dalam perdagangan gas di wilayah tersebut meskipun ada sanksi AS.
Kantor berita Rusia Rashatodi menulis: Iran ingin menjadi pusat gas di kawasan itu dengan kerja sama negara-negara Uni Eurasia.
Merujuk pada kata-kata Menteri Luar Negeri Iran Amir Abdulhian, media Rusia ini menulis: Iran sedang bekerja sama dengan mitra bisnisnya dan Uni Eurasia untuk menjadi pusat gas kawasan.
Tindakan ini merupakan salah satu upaya Iran untuk memperkuat kerja sama regional dan meningkatkan posisinya di pasar energi global.
Menurut laporan ini, Iran adalah salah satu produsen minyak dan gas terbesar di dunia, meskipun ada sanksi AS, Iran menjual sebagian besar produk gas dan minyaknya ke pasar Asia.
Proyek gas baru akan dilaksanakan di wilayah Asalouye di provinsi Bushehr.
Mengutip kata-kata Abdul Hayan, Rashatoudi menulis bahwa ladang gas ini memiliki 33 triliun meter kubik gas dan dengan kerja sama negara-negara Turkmenistan, Rusia, dan Qatar, Iran akan menjadi pusat gas kawasan tersebut.
Alexander Novak, Wakil Perdana Menteri Rusia, baru-baru ini mengungkapkan bahwa Iran dan Rusia sedang bernegosiasi untuk pendirian platform Jaret Electronic Gas di utara Iran.
Menurut Novak, Rusia dan Iran sedang mengembangkan kerja sama di bidang energi. Karena perusahaan besar Rusia, Gazprom, sedang mencari pengembangan bersama ladang Kish dan South Pars di Iran, proyek ini sedang mencari pencairan gas dan pasokannya ke pasar global.[IT/r]
Story Code: 1062920