Lebanon - Iran:
Ulama Lebanon: Imam Khomeini Memupuk 'Semangat Persaudaraan' untuk Membantu Bangsa Tertindas
5 Jun 2023 03:39
IslamTimes - Wakil presiden Dewan Tertinggi Syiah Islam Lebanon memuji pendiri Revolusi Islam karena mendorong semangat persaudaraan untuk membantu negara-negara di bawah penindasan.
Pernyataan tersebut disampaikan Syekh Ali al-Khatib dalam sebuah upacara yang diadakan di ibu kota Lebanon, Beirut, untuk memperingati 34 tahun meninggalnya pendiri Republik Islam Imam Khomeini.
"Kami menghargai Republik Islam, yang telah berdiri di Lebanon sejak masa lalu dan selama pendudukan Lebanon oleh rezim Zionis," kata Khatib.
"Republik Islam Iran ikut serta dalam kemenangan Lebanon atas musuh-musuhnya, dan itu karena semangat persaudaraan, yang dilembagakan di Republik Islam oleh Imam Khomeini untuk membantu bangsa-bangsa yang tertindas."
Menekankan bahwa Republik Islam masih berkomitmen kuat pada janji pendirinya, Khatib mengatakan Iran berdiri dengan perlawanan dan mendukung isu-isu dunia Arab dan dunia Islam di Palestina, Suriah, Lebanon dan Irak.
Ayatollah Ruhullah Mosavi Khomeini meninggal pada tahun 1989 pada usia 86 tahun, hampir satu dekade setelah kemenangan Revolusi Islam, yang menyaksikan penggulingan rezim Pahlavi yang didukung AS di Iran, yang dipimpin oleh Mohammad Reza Pahlavi, yang dikenal sebagai Shah.
Imam Khomeini menghabiskan bertahun-tahun di pengasingan di Irak, Turki dan Perancis, dari mana dia memimpin gerakan akar rumput yang tumbuh, yang akhirnya menggulingkan Shah dan menyebabkan berdirinya Republik Islam.
Dia mendirikan Republik Islam menyusul referendum yang diadakan pada tahun 1979 ketika lebih dari 98 persen orang Iran yang memenuhi syarat memilih 'ya' untuk Republik Islam.
Tiga dekade setelah kematiannya, Imam Khomeini masih dikenang sebagai seorang yang mengubah arah sejarah di Iran, dengan penekanan pada kebebasan dan kemerdekaan.[IT/r]
Story Code: 1061986