Palestina vs Zionis Israel:
Tahanan Palestina yang Menderita Kanker Dipindahkan ke Rumah Sakit karena Kesehatannya Memburuk
23 May 2023 04:25
IslamTimes - Tahanan Palestina yang menderita kanker Walid Daqqa, 61, telah dipindahkan ke pusat medis setelah kesehatannya memburuk, karena otoritas penjara Zionis Israel telah lama menolak perawatan medis yang layak.
Komisi Urusan Tahanan dan Mantan Tahanan Palestina melaporkan pada hari Senin (22/5) bahwa Daqqa, seorang penulis Palestina, aktivis dan tahanan politik, telah dipindahkan ke Pusat Medis Shamir, sebelumnya dikenal sebagai Rumah Sakit Assaf Harofeh, sebelah tenggara Tel Aviv.
Kelompok hak asasi tahanan Palestina menambahkan bahwa tidak ada informasi langsung dari rumah sakit tentang kesehatannya, menunjukkan bahwa Daqqa sudah terdaftar dalam kondisi yang sangat kritis.
Daqqa ditahan pada 25 Maret 1986 bersama sekelompok rekannya karena ikut serta dalam operasi perlawanan Palestina yang menargetkan seorang tentara Zionis Israel. Untuk ini mereka semua dijatuhi hukuman seumur hidup.
Dia saat ini adalah salah satu narapidana yang paling lama ditahan di penjara Zionis Israel.
Daqqa telah menghadapi kelalaian medis yang parah sejak dia didiagnosis menderita leukemia pada tahun 2015. Selain itu, dia didiagnosis tahun lalu dengan Myelofibrosis – suatu bentuk kanker sumsum tulang yang langka.
Jika tidak diobati, Myelofibrosis menyebabkan jaringan parut yang luas di sumsum tulang, menyebabkan anemia berat yang dapat menyebabkan kelemahan dan kelelahan.
April lalu, Daqqa menjalani operasi paru-paru di Rumah Sakit Barzilai di Ashkelon, menyusul penurunan tajam kondisinya. Sebagian besar paru-paru kanannya diangkat.
Dia menderita stroke sebulan sebelumnya, menurut Addameer, sebuah kelompok hak asasi yang mendukung tahanan Palestina.
Ratusan narapidana Palestina telah dipenjara oleh rezim Zionis Israel di bawah praktik penahanan administratif.
Organisasi hak asasi manusia mengatakan Zionis Israel melanggar semua hak dan kebebasan yang diberikan kepada tahanan oleh Konvensi Jenewa Keempat. Mereka mengatakan apa yang disebut penahanan administratif Zionis Israel melanggar hak mereka atas proses hukum karena bukti ditahan dari tahanan sementara mereka ditahan untuk waktu yang lama tanpa dituntut, diadili, atau dihukum.
Tahanan Palestina terus melakukan mogok makan terbuka dalam upaya untuk mengungkapkan kemarahan atas penahanan mereka.
Otoritas penjara Zionis Israel menahan tahanan Palestina dalam kondisi menyedihkan tanpa standar higienis yang layak. Narapidana Palestina juga mengalami penyiksaan sistematis, pelecehan, dan represi.[IT/r]
Story Code: 1059554