Islam Times - Iran Mengatakan AS dan Eropa Kekurangan Otoritas Hukum dan Moral untuk Mengomentari Masalah Hak Asasi Manusia

Iran Mengatakan AS dan Eropa Kekurangan Otoritas Hukum dan Moral untuk Mengomentari Masalah Hak Asasi Manusia

IslamTimes - Iran mengatakan Amerika Serikat dan Eropa tidak memiliki kompetensi hukum, yudisial dan moral untuk mengomentari masalah terkait hak asasi manusia di negara lain.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kan'ani pada hari Sabtu (20/5) mengecam pernyataan baru yang usil dari beberapa pejabat Amerika dan Eropa tentang hak asasi manusia di Iran.

"Daripada mencampuri urusan dalam negeri negara lain dan mencoba menampilkan wajah kemanusiaan, politisi Barat lebih baik memperhatikan keluhan warga negara mereka sendiri dan menghabiskan waktu untuk tuntutan hak asasi manusia dan kewarganegaraan mereka sendiri," kata Kan'ani.

Dia mengatakan Amerika Serikat dan Eropa menggunakan hak asasi manusia sebagai sarana untuk mempromosikan "tujuan politik tidak sah" mereka sendiri.

Pejabat Iran mengatakan pelanggaran yang meluas terhadap hak-hak dasar warga negara Barat, termasuk hak atas kebebasan berekspresi, dan penggunaan kekuatan berlebihan oleh polisi terhadap orang-orang yang memprotes di Eropa dan Amerika Serikat serta dikeluarkannya pernyataan politik tentang peraturan internal negara lain “dengan jelas membuktikan penggunaan hak asasi manusia secara instrumental.”

Kan'ani mengatakan "sangat konyol" bahwa mereka yang telah melanggar hak asasi manusia negara lain dan secara terbuka melanggar hak warga negaranya sendiri sambil tetap diam atas kejahatan keji Israel terhadap Palestina berkomentar tentang hukuman yudisial yang diberikan kepada pembunuh dan pendukung kekerasan terhadap kehidupan, perdamaian dan keamanan rakyat Iran.

Juru bicara Iran mengeluarkan pernyataan tersebut sebagai tanggapan atas komentar usil yang dibuat oleh sejumlah pejabat Barat dan Amerika yang mengungkapkan keprihatinan tentang eksekusi tiga pria di Iran.

Ketiga orang itu, yang dihukum karena melancarkan serangan teroris mematikan terhadap pasukan keamanan di pusat kota Isfahan Iran selama kerusuhan yang didukung asing tahun lalu, dieksekusi di negara itu Jumat (20/5) pagi.

Uni Eropa mengutuk "dalam istilah sekuat mungkin" eksekusi tersebut. "Uni Eropa mendesak otoritas Iran untuk menahan diri dari menerapkan hukuman mati dan melakukan eksekusi di masa depan," kata kantor kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell dalam sebuah pernyataan.

Dan di Washington, Vedant Patel, wakil juru bicara utama Departemen Luar Negeri AS, mengatakan menjelang eksekusi, “Kami bergabung dengan rakyat Iran dan komunitas internasional dalam menyerukan Iran untuk tidak melakukan eksekusi ini. Eksekusi orang-orang ini… akan menjadi penghinaan terhadap hak asasi manusia dan martabat dasar di Iran dan di mana pun.”[IT/r]