Iran - Zionis Israel:
Presiden Iran: Pendukung Israel di Barat Terlibat dalam Kejahatan Tel Aviv
17 May 2023 14:12
IslamTimes - Presiden Iran Ebrahim Raeisi mengecam dukungan rezim Barat pendukung Zionis Israel dalam kejahatan Tel Aviv terhadap rakyat Palestina yang tertindas.
Kepala eksekutif membuat pernyataan dalam pesan yang dikeluarkan pada hari Selasa (16/5) dalam rangka peringatan 75 tahun Hari Nakba (Bencana).
Rezim Zionis Israel mengklaim keberadaannya pada hari itu di tahun 1948 setelah menduduki sebagian besar wilayah Palestina dalam perang yang didukung Barat.
"Sejak hari yang tepat disebut sebagai 'Hari Malapetaka,' rezim Zionis telah menyebabkan jutaan orang Palestina mengungsi dan [memungkinkan] pembunuhan yang ditargetkan terhadap aktivis Palestina dan orang-orang biasa," bunyi pesan tersebut.
Sejak saat itu, rezim pendudukan juga telah menyebabkan penghancuran rumah, pertanian, dan bisnis warga Palestina, dan bertanggung jawab atas pelanggaran prinsip dasar hukum internasional terhadap mereka, tambahnya.
"Jelas pendukung rezim Barat, terutama Amerika Serikat, terlibat dalam kejahatannya," kata Raeisi.
Rezim telah berhasil menghindari segala macam pertanggungjawaban atas tindakannya yang menargetkan orang-orang Palestina dan orang-orang lain di kawasan itu berkat dukungan kuat dari pihak Washington, yang selalu memveto semua resolusi PBB yang menganggap Tel Aviv bertanggung jawab atas kekejaman tersebut.
Raeisi, bagaimanapun, mengatakan Iran mengutuk kejahatan rezim apartheid "dalam istilah terkuat," dan menegaskan kembali penekanan pada "proposal demokrasi" Republik Islam untuk resolusi politik krisis yang telah memanifestasikan dirinya dalam bentuk pendudukan Palestina.
Pada tahun 2020, Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Seyyid Ali Khamenei mengajukan proposal logis bahwa warga Palestina harus diizinkan, secara internasional, mengadakan referendum untuk menentukan nasib tanah yang diduduki. Proposal terdiri dari pemungutan suara yang akan dihadiri oleh semua penduduk asli dan historis dari wilayah pendudukan, baik yang masih ada maupun yang telah mengungsi.
Presiden Iran, sementara itu, menekankan kembali dukungan Tehran untuk "hak sah" rakyat Palestina untuk membebaskan wilayah mereka dan mendirikan negara "independen dan terintegrasi" di seluruh wilayah sejarah Palestina, dengan kota suci al-Quds yang diduduki sebagai ibukota miliknya..[IT/r]
Story Code: 1058352