Islam Times - Fraksi Perlawanan Palestina: Hukuman bagi "Israel" Akan Besar Jika Kembali ke Pembunuhan

Fraksi Perlawanan Palestina: Hukuman bagi "Israel" Akan Besar Jika Kembali ke Pembunuhan

IslamTimes - Mengingat ancaman Zionis “Israel”, faksi-faksi perlawanan Palestina menegaskan bahwa ancaman musuh untuk menggunakan kebijakan pembunuhan terhadap para pemimpin Perlawanan tidak akan berhasil memulihkan citranya, yang telah dirusak oleh Perlawanan.

Faksi Perlawanan menekankan dalam sebuah pernyataan setelah pertemuan rutin mereka di Gaza bahwa "hukuman yang diharapkan untuk musuh dan tentaranya yang kalah akan besar."

Faksi juga menunjukkan bahwa operasi di al-Quds [Yerusalem] dan di Tepi Barat yang diduduki “mengekspos kerapuhan entitas sementara Zionis 'Israel' di depan pukulan rakyat kami yang berjuang, dan membuktikan kemampuan rakyat kami untuk menggagalkan rencana jahat.”.

Menurut pernyataan itu, faksi-faksi perlawanan Palestina membahas perkembangan terbaru di arena Palestina selama pertemuan tersebut.

Dia memberi hormat "massa rakyat kami di semua bidang kehadiran mereka, dipimpin oleh orang-orang kami yang ditempatkan di Masjid Al-Aqsa dan Kota Suci, dan tabah di Tepi Barat yang gagah berani."

Faksi Perlawanan percaya bahwa entitas Zionis “Israel” “bermain api sehubungan dengan kejahatannya terhadap Masjid al-Aqsa dan terus menyerang Bab al-Rahma, yang merupakan upaya gagal untuk mengubah identitas Islam di al-Quds [ Yerusalem], dan merupakan bagian dari skema Yudaisasi yang tidak akan berlalu, insya Allah.”

Dalam konteksnya, faksi-faksi tersebut menyerukan kehadiran yang berkelanjutan dan intensif di halaman Masjid al-Aqsa untuk menggagalkan rencana jahat yang bertujuan memaksakan kontrol Zionis “Israel” dan pembagian ruang dan waktu al-Aqsa.

Mereka lebih lanjut menunjukkan bahwa pengibaran bendera “Israel” oleh IOF di atas Masjid Ibrahimi di al-Khalil [Hebron] adalah serangan mencolok yang tidak akan mengubah realitas Islam dan sejarah tentang kesucian.

Faksi perlawanan Palestina menilai bahwa eskalasi kebijakan kelalaian medis yang dilakukan oleh IOF terhadap tahanan mogok makan Khader Adnan dan Walid Daqqa adalah pelanggaran yang berbahaya; mereka menekankan bahwa masalah tahanan heroik adalah prioritas utama Perlawanan.[IT/r]